Bupati Banyuwangi Luncurkan Masterplan Pengelolaan Sampah
Banyuwangihits.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meluncurkan masterplan sistem pengelolaan sampah Banyuwangi di Jakarta, Senin (05/02/24). Peluncuran tersebut dihadiri CEO Avfall Norge Runar Bålsrud dan Chairman INSWA Guntur Sitorus. Hadir pula Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek dan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Nani Hendiarti Anugrahadi, serta perwakilan sejumlah kedutaan negara sahabat di Indonesia, yakni Norwegia, Denmark, Belanda, Australia dan Swiss.
Masterplan atau Dokumen Rencana Induk Persampahan (DRIP) merupakan perencanaan pengelolaan sampah yang sistematis dan strategis dalam jangka panjang. Dalam perancangannya, Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Avfall Norge (asosiasi persampahan Norwegia) dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA) atas fasilitasi program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC).
Masterplan memuat rencana pengelolaan sampah Banyuwangi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk jangka waktu 20 tahun. Banyuwangi menargetkan padasi tahun 2046 Banyuwangi dapat mencapai 0% kebocoran sampah di lingkungan dan 60 persen pengolahan dan pemilahan sampah.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Norwegia dan segenap instansi yang terlibat, yang telah banyak membantu Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Termasuk dalam penyusunan MasterPlan ini,” ujar Bupati Ipuk dalam sambutannya.
Bupati Ipuk mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif mulai dari membangun infrastruktur, melakukan edukasi dan tata kelola.
“Pengelolaan persampahan di Banyuwangi telah memiliki payung hukum agar pelaksanaannya berkelanjutan. Maka dari itu kami menyusun masterplan, yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati No 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan,” terang Bupati Ipuk.
Dengan masterplan tersebut, Bupati Ipuk optimis pengelolaan sampah organik maupun anorganik akan berlangsung maksimal. Bahkan, Banyuwangi telah menyiapkan rencana aksi dan paket kebijakan yang lengkap dengan kebutuhan pendanaannya untuk seluruh stakeholder selama 23 tahun ke depan yang dapat menjadi panduan dalam implementasi sistem pengelolaan sampah.
Sementara itu, CEO Avfall Norge Runar Bålsrud mengatakan, masterplan perencanaan sistematis dan strategis mengenai pengelolaan sampah milik Banyuwangi menjadi yang pertama di Indonesia dan mungkin di dunia.
“Saya mengapresiasi peran pemerintah Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Semuanya berjalan dengan baik tanpa ego politik,” tutur Runar.
Ia mengakui tidak mudah untuk mengurangi limbah dan melakukan pengelolaan sampah yang baik. Akan tetapi, Banyuwangi merupakan bukti jika ada kemauan, maka pengelolaan sampah bisa berjalan.
“Yang dilakukan oleh Banyuwangi adalah hal yang perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Chairman INSWA Guntur Sitorus menekankan kata kunci pengelolaan sampah ada pada kolaborasi bersama seluruh lembaga Pemkab Banyuwangi.
“Implementasi pengelolaan sampah memerlukan peran kelembagaan. Banyuwangi bisa membuktikan masalah sampah bukan hanya masalah satu dinas, tetapi dikerjakan bersama oleh seluruh OPD untuk mewujudkan regulasi pengelolaan sampah ini,” tutup Guntur.
Sejauh ini, Banyuwangi telah memiliki 19 tempat pengelolaan sampah reduce reuse recycle (TPS3R) melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta (PPP). Salah satu TP3SR berlokasi di Balak yang juga berkolaborasi dengan Avfall Norge dan sudah beroperasi sejak September 2023. (Redaksi)