Pemkab Banyuwangi Atasi Dampak Banjir Dua Desa di Banyuwangi

Banyuwangihits.id – Akibat curah hujan tinggi beberapa hari lalu, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi dan Desa Badean, Kecamatan Blimbingsri, Banyuwangi mengalami banjir.
Berdasarkan peristiwa tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi dibantu pihak setempat melakukan berbagai upaya penanganan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Karngbendo dan Desa Badean.
“Kami terus melakukan upaya dalam mengurangi dampak banjir di sekitar lokasi TPA saat terjadi Banjir. Dalam pekan terakhir, hujan deras mengguyur wilayah Banyuwangi,” kata Plt (Pelaksana Tugas) Kepala DLH Dwi Handayani, Selasa (11/07/23).
Selain melakukan penataan dan pemadatan kembali sampah, petugas pasca banjir juga melakukan atisipasi masalah yang mungkin akan berdampak bagi warga sekitar.
“Mengingat air banjir akan terkontaminasi dengan air dari sampah TPA yang membuat dampak bau tidak sedap warga sekitar,” terangnya.
Dwi Handayani mengatakan, untuk meminimalisir dampak yang akan timbul, pihaknya akan melakukan kegiatan gotong royong bersama Dinas terkait.
“Kami dalam upaya antisipasi memberikan pelayanan dan kenyamanan warga sekitar lokasi TPA, kami melibatkan beberapa pihak,” bebernya.
Dalam kegiatan gotong royong, Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, Dinas PU Pengairan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemdes Badean, Puskesmas Badean, BPD Desa Badean, tokoh agama, serta masyarakat Desa Badean.
Kegiatan berupa pemantauan kemungkinan adanya perubahan kondisi lingkungan sekitar secara berkala mulai pagi, siang hingga malam.
“Seperti pemberian bioaktifator dalam kolam ikan sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekosistem kolam. Juga dilakukan penyemprotan dengan bioaktifator terhadap lahan dan atau genangan air, sebagai upaya mereduksi bau,” tegas Dwi.
Berbagai kegiatan lain juga dilakukan, seperti pemantauan kualitas sumur milik warga yang terdampak banjir untuk dilakukan intervensi dengan pemberian kaporit, penggelontoran kolam ikan dengan air sungai, pembersihan jalan dari sisa-sisa material banjir dengan penyemprotan air bertekanan, serta perbaikan saluran irigasi yang jebol disebabkan hujan deras dalam waktu lama.
Pengerukan saluran drainase di sekitar TPA dari tanah dan gulma juga dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya genangan di jalan bila terjadi hujan. Sebagai antisipasi adanya banjir susulan, lintas sektor terkait lakukan koordinasi lanjutan. (IND/DIK)