Tutup Iklan X

PMI Banyuwangi Siap Gelar Baseline Survey untuk Program Kesiapsiagaan Gempa Bumi Phase 2

Forum Group Discussion (FGD) Persiapan dan Pelatihan Baseline Survey, Sabtu (10/8). Foto : Icus Banyuwangihits.id

 

Banyuwangihits.id – PMI Kabupaten Banyuwangi memulai persiapan untuk Program Kesiapsiagaan Gempa Bumi Phase 2 dengan melaksanakan Baseline Survey di empat kecamatan yang memiliki potensi risiko gempa bumi tinggi. Program ini didukung oleh Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID, serta menjadi langkah awal yang penting bagi PMI dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi.

Pelaksanaan Baseline Survey ini didahului dengan pembekalan kepada relawan PMI selama dua hari, yakni pada 10 dan 11 Agustus 2024. Dr. H. Nurhadi, MM., Wakil Ketua PMI Kabupaten Banyuwangi, menjelaskan bahwa tujuan dari survey ini adalah untuk mengumpulkan informasi dasar terkait pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat mengenai kesiapsiagaan gempa bumi, terutama di lokasi program.

“Baseline Survey ini akan membantu kita memahami sejauh mana masyarakat mengetahui dan menerapkan langkah-langkah kesiapsiagaan gempa bumi dalam kehidupan sehari-hari, baik di tingkat individu, keluarga, maupun di kalangan stakeholder terkait,” ujar Dr. Nurhadi saat dikonfirmasi tim Banyuwangihits.id.

Baca juga :  HUT ke 19 PPDI Kabupaten Banyuwangi Berharap Pemerintah Memberikan Penguatan Hukum Perangkat Desa

Selain itu, survey ini juga akan mengevaluasi pengetahuan masyarakat tentang regulasi pemerintah terkait kesiapsiagaan bencana, seperti kode bangunan dan persetujuan bangunan gedung (PBG), serta menilai efektivitas saluran komunikasi dan media promosi edukasi.

Setelah pembekalan, relawan PMI yang terdiri dari TSR SIBAT dan Korps Sukarelawan (KSR) akan turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan wawancara dengan masyarakat selama empat hari. Mereka akan didampingi oleh konsultan yang ditunjuk oleh Palang Merah Amerika.

Dr. Nurhadi berharap hasil dari Baseline Survey ini akan menjadi acuan penting dalam perencanaan program dan intervensi yang lebih tepat sasaran ke depannya.

“Proses ini diharapkan menjadi dasar pembelajaran yang bermanfaat bagi PMI Kabupaten Banyuwangi dan para relawan,” pungkasnya. (SUC)