Disbudpar Banyuwangi Temukan Benda Prasejarah di Kecamatan Muncar

Banyuwangihits.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi melakukan penelitian terhadap batu diduga benda prasejarah yang ditemukan di lingkungan SDN 4 Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Selasa (25/07/23).
Kurator Museum Blambangan sekaligus Tim Arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Bayu Ari Wibowo mengatakan, batu sebanyak delapan buah tesebut berbentuk dakon dan tersebar di bukit sekitar sekolah.
Bayu menjelaskan, benda prasejarah itu diperkirakan ada sejak zaman Megalitik, abad ke-3.
Ukuran batu-batu tersebut cukup bervariatif. Paling besar memiliki lebar 33 centimeter (cm) dengan panjang 43 cm. Sedangkan ukuran paling kecil kurang lebih 12 cm.
”Batu dakon adalah jenis penemuan tertua, sekaligus benda prasejarah pertama di kawasan Muncar. Karena kebanyakan penemuan di sana berupa artefak peninggalan budaya Hindu-Buddha,” terang Bayu.
Bayu memaparkan, sesuai namanya yakni dakon, batu yang ditemukan berbentuk layaknya congklak dan memiliki lubang. Menurutnya, batu berlubang itu digunakan untuk menghitung penanggalan panen atau biasa disebut ”pranata mangsa”.
”Temuan kali ini berada di kawasan bukit atau tempat yang cukup tinggi. Salah satu alasan yang bisa saya sampaikan, mungkin karena orang dulu menganggap tempat yang tinggi adalah tempat yang suci untuk berbadah,” ungkap Bayu.
Saat ini, temuan benda prasejarah itu masuk dalam salah satu data penemuan di Disbudpar. Selanjutnya, batu dakon akan dirawat agar nantinya bisa dijadikan sebagai open site museum atau museum situs terbuka untuk meningkatkan daya tarik wisata sejarah.
Bayu berharap, penemuan batu dakon dapat menjadikan masyarakat belajar lebih banyak tentang ilmu sejarah.
”Kami berharap masyarakat juga turut merawat temuan-temuan sejarah yang ada di lingkungannya dengan baik. Adanya peninggalan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa sejarah memang tidak akan pernah hilang,” pungkas Tim Arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. (IND/DIK)