Festival Kuwung 2024: Harmoni Keberagaman dalam Warna-Warni Budaya Banyuwangi

Banyuwangihits.id – Festival Kuwung 2024 kembali digelar dengan semarak di RTH Maron Genteng, Sabtu (7/12). Acara ini menampilkan berbagai tradisi dan kekayaan budaya Banyuwangi dalam tema “Peningset Cinde Sutro,” yang melambangkan harmoni keberagaman suku, agama, dan ras dalam satu kesatuan.
Festival ini menjadi ajang seni tahunan yang digelar untuk menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke-253 pada 18 Desember mendatang. Dengan konsep parade budaya sepanjang 5 kilometer, acara ini memukau ribuan penonton dengan penampilan kesenian lokal, mulai dari tari Gandrung, Kuntulan, hingga Jaranan Buto.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang membuka acara tersebut, mengungkapkan bahwa Festival Kuwung adalah perwujudan harmoni dari keberagaman budaya yang dimiliki Banyuwangi.
“Kuwung berarti pelangi, yang menggambarkan warna-warni tradisi dan budaya Banyuwangi. Semangat keberagaman ini menjadi kekuatan sosial dalam membangun daerah kita,” jelas Ipuk.
Lantunan gamelan dan angklung Banyuwangian menjadi pembuka, diikuti oleh penampilan memukau dari berbagai kelompok seni. Festival ini juga menampilkan tradisi khas dari lima distrik budaya, diantaranya :
1. Distrik Banyuwangi dengan tradisi Jamasan, prosesi memandikan pusaka Tombak Gagak Rimang.
2. Distrik Blambangan yang menghadirkan tradisi Baritan, selamatan di sumber mata air untuk memohon panen melimpah.
3. Distrik Bangorejo dengan tradisi Pedut Tlatah Purwo, doa dan ritual sesaji di Alas Purwo.
4. Distrik Rogojampi yang menampilkan Sangyang Tuwuh, ritual harapan kebaikan melalui tembang-tembang.
5. Distrik Genteng dengan tradisi unik Kawin Tebu, prosesi simbolis perkawinan dua batang tebu terbaik.
Festival Kuwung 2024 bukan hanya merayakan kekayaan budaya, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat identitas Banyuwangi sebagai daerah yang menjunjung tinggi keberagaman dan tradisi lokal.(GAN/SUC)