Tutup Iklan X

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, Ini yang Dilakukan Lapas Kelas IIA Banyuwangi

 

Banyuwangihits.id – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi dibekali ilmu keagamaan melalui kegiatan talk show, Kamis (23/11/23). Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan mahasiswi Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy Situbondo yang sedang melaksanakan praktik magang profesi di Lapas Banyuwangi.

Bertempat di Aula Sahardjo, kegiatan yang bertema “Hakikat Manusia Menurut Kacamata Islam dalam Perspektif Warga Binaan” itu digelar untuk memberikan pemahaman kepada warga binaan, khususnya santri Ponpes At-Taubah mengenai hakikatnya dalam sudut pandang Agama Islam.

Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono menyebut, tujuan diadakannya talk show tersebut sejalan dengan program pembinaan Lapas Banyuwangi yang memiliki fokus utama yakni merubah perilaku warga binaan ke arah lebih baik dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki.

“Potensi ini tentu potensi dalam sudut pandang yang positif,” ujar Agus.

Agus menilai, berbagai program yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Ibrahimy telah banyak membantu kegiatan pembinaan di Lapas Banyuwangi. Program tersebut di antaranya pemberian konseling kepada warga binaan, sharing ilmu pengetahuan, serta penyuluhan.

Baca juga :  Waspada Lagi! Isu Virus Corona Kembali Muncul, Belum Ditemukan Kasus Di Banyuwangi

“Program-program tersebut sangat berdampak positif bagi pembinaan di Lapas Banyuwangi,” ungkap Agus.

Oleh karena itu, Agus mengapresiasi seluruh program mahasiswi Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy Situbondo yang dijalankan di Lapas Banyuwangi.

“Kerjasama dan bantuan pembinaan seperti ini tentu membantu kami dalam mengembangkan program pembinaan bagi para warga binaan,” imbuhnya.

Sementara, Dekan Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy Ahmad Hadori mengungkap, kegiatan talk show baru pertama kali dilakukan oleh mahasiswanya dalam praktik magang profesi.

“Sebelumnya biasanya hanya berbentuk ceramah, Alhamdulillah sekarang bisa dalam bentuk talk show, sehingga bahasannya bisa lebih fleksibel dan terdapat komunikasi dua arah,” terang Hadori. (DIN/IND)