Tutup Iklan X

Mediasi Dualisme KTH Tambak Agung Alot

Mediasi Penyelesaian Konflik Perhutanan Sosial di Wilayah KPH Banyuwangi Selatan antara KTH Tambak Agung, Sabtu (08/10). Jaenudin/Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Mediasi penyelesaian konflik Perhutanan Sosial di wilayah KPH Banyuwangi Selatan antara KTH Tambak Agung lama dengan KTH Tambak Agung baru tidak ada titik temu.

Kedua belah pihak saling bertemu untuk melakukan negosiasi di aula Kantor KPH Banyuwangi Selatan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite, mengatakan jika pertemuan itu merupakan jalan mediasi penyelesaian konflik Perhutanan Sosial.

Intinya, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan
bersama KLHK/BPJKL, Pemkab Banyuwangi dan Forkopimka Pesanggaran memediasi terkait dualisme kepengurusan KTH Tambak Agung Desa Pesanggaran.

Penyelesaian masalah dualisme ini untuk menghindari terjadinya konflik sosial di masyarakat.

“Terkait hasil mediasi masih belum ada titik temu, perlu ada pembahasan lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) Ojom Sumantri menyampaikan bila pertemuan dan mediasi konflik Perhutanan Sosial oleh kedua belah pihak sudah muncul beberapa opsi.

Baca juga :  Waspada Lagi! Isu Virus Corona Kembali Muncul, Belum Ditemukan Kasus Di Banyuwangi

Opsi pertama Penggabungan pengurus KTH Tambak Agung jadi satu. Namun pilihan ini ditolak.

Kedua, menunggu berakhirnya masa kepengurusan KTH Tambak Agung lama kemudian membentuk kepengurusan baru juga tidak disepakati.

Opsi ketiga pembagian wilayah kerjasama yang baru di luar area 83 hektar juga belum ada kata sepakat. (DIN/YAT)