Ngaji Kitab Kuning di Bulan Ramadan Jadi Tren

BANYUWANGIHITS.ID – Ngaji kitab kuning di pondok pesantren selama Ramadan banyak diminati warga.
Sejumlah pondok pesantren di Banyuwangi menyajikan kelas-kelas pengajian yang hanya ada selama Ramadan.
Kegiatan pengajian tambahan ini biasanya dilaksanakan selepas subuh, setelah asar hingga magrib, dan usai salat tarawih.
Pesantren juga memiliki tradisi khuduran, yakni santri atau masyarakat di luar pesantren sengaja datang untuk mengikuti pengajian yang diselenggarakan selama Ramadan.
Kegiatan siang hari biasanya lebih banyak jam istirahat. Sebagian besar santri memanfaatkan waktunya untuk istirahat.
Namun, sebagian santri juga ada mengisi waktu ini untuk meneliti ulang atau mendaras kita-kitab yang dia miliki.
Seperti dilakukan di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. Selama Ramadan aktivitas di pesantren ini justru semakin ramai.
Maklum, selama Ramadan di pondok ini juga menggelar pengajian kitab kuning untuk masyarakat umum.
Beberapa kitab yang sudah dipersiapkan di antaranya Kitab Adabul aalim wal mutangallim karya KH. Hasyim Asy’ari.
Kitab ini membahas bagaimana semestinya berperilaku seorang guru yang memiliki ilmu kepada murih, dan adab perilaku yang dijalankan oleh para murid sebagai orang yang sedang belajar kepada guru.
“Pengajian kitab ini sasarannya untuk guru-guru Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, sekalian untuk mengisi kegiatan bulan Ramadan,’ ujar Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, KH.Mohamad Ali Makki.
Selama kegiatan pengajian kitab Adabul aalim wal mutangallim ini tidak hanya diikuti secara offline melainkan juga bisa diikuti secara online melalui live youtube.
“Siapapun boleh menyimak dan mengikuti pengajian secara online, termasuk para guru yang mengikuti diunit sekolah masing-masing di seluruh Kabupaten Banyuwangi,” jelas lelaki yang akrab disapa Gus Makki ini.
Selain kitab Adabul aalim wal mutangallim, kata Gus Makki juga ada kitab Irsyadul Ikhwan li bayani syarbil qohwati wa addlukhon. Kitab karya Syaikh Ihsan Jampes Kediri ini juga akan dikaji di bulan suci Ramadan ini. Kitab ini membahas mengenai kopi dan rokok.
Di samping jenis kitab-kitab tersebut, juga ada kitab-kitan lain yang cukup digemari, yakni yang membahas mengenai pernikahan.
“Karena era teknologi, maka pengajian di bulan Ramadan yang biasa hanya biasa diikuti offline, kini sudah bisa diikuti secara online. Kami juga membagikan kitabnya secara gratis,” tandas Ketua PCNU Banyuwangi ini. (RED/YAT)