Harga Kedelai Meroket, Perajin Tempe di Banyuwangi Memilih Tidak Naikan Harga.
BANYUWANGI, Banyuwangihits– Perajin tempe di Kabupaten Banyuwangi, memilih untuk tidak menaikan harga, meski harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe naik cukup signifikan.
Salah satu perajin tempe di Banyuwangi Muhammad Zainul mengatakan, alasan untuk tidak menaikan harga tempe karena dian khawatir akan kehilangan pembeli.
”Padahal saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp. 10.800 dari sebelumnya Rp.6000 per kilogranya,”ujar Zainul sapaan akrab Muhammad Zainul
Kata Zainul, untuk mensiasati agar tetap mendapatkan laba, dia lebih memilih mengurangi takaran dan ukuran tempe. Namun untuk harga tempe tidak dinaikan, yaitu Rp. 4000 per batang. Zainul mengaku sempat ada komplain dari pelangganya dengan ukuran tempe yang lebih kecil. Akan tetapi dia bisa menjelaskannya.
“Standar di Banywuangi Rp. 4000 ada lagi yang Rp. 3000 ke bawa ada masih. Ssekarang tetapmasih isinya yang dikurangi, terus dibilangi pelanggan-pelanggan kedelainya maham sekarang. Sekarang para pelanggan dinaikan tidak mau. Sekarang terpaksa para pengerajin mengurangi isinya,”kata Zainul Kamis (20/5/2021).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...