Tutup Iklan X

Hujan di Musim Kemarau?, Berikut Penjelasan BMKG Banyuwangi

Prekirawan BMKG Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)
Prekirawan BMKG Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Sebagian besar wilayah di Banyuwangi seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Akan tetapi seringkali, hujan intensitas sedang hingga lebat masih sering terjadi di kabupaten paling timur Jawa ini.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan, menyebut penyebabnya adalah akibat suhu permukaan laut yang hangat.

“Kami duga kuat berperan adalah suhu permukaan laut di perairan sekitar Banyuwangi. Suhunya berkisar antara 28-30 derajat celcius,” ucap Freddy, Sabtu (19/6/2021).

Hal itu, kata Freddy, mengakibatkan pembentukan uap air semakin meningkat. Sehingga dampaknya terhadap pertumbuhan awan konvektif juga semakin meningkat.

“Sehingga, ketika potensi terbentuknya awan-awan konvektif (proses terbentuknya hujan) meningkat, maka potensi terjadinya hujan juga semakin meningkat,” terangnya.

Freddy menyebut, sebagian wilayah di Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau. Kecuali wilayah barat seperti Kecamatan Glenmore dan Kalibaru.

“Sebagian besar sudah memasuki, tinggal Glenmore, Kalibaru, dan wilayah sekitarnya. Kami prediksi wilayah ini memasuki musim kemarau pada bulan Juli 2021 desharian pertama,” katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...