Kemendagri Intruksikan Kepala Daerah Bangun Rumah Tahan Gempa.
BANYUWANGI, Banyuwangihits-Kementerian Dalam Negeri mengintruksikan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk memulai membangun rumah dan gedung tahan gempa. Hal itu memindaklanjuti adanya potensi megatrust di sepanjang laut selatan jawa.
Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian mengatakan, dampak dari megatrust tersebut ada dua, yaitu gempa bumi dan tsunami, sehingga hal itu perlu diantisipasi sejak dini.
“Sebagai bentuk antisipasinya kepala daerah harus mulai membangun rumah maupun gedung dengan konsep tahan gempa di daerahnya,”ujar Tito sapaan akrabnya
Sedangkan untuk, tsunami pemerintah daerah mengantisipasinya sejak dini salah satunya melalui reboisasi. Seperti menanam pohon mangrove di sepnajang pantai yang ada di daerahnya masing-masing.
Sebab magrove berfungsi tidak hanya untuk menahan air laut akan tetapi untuk perbaikan lingkungan.
“Disini sudah harus membangun dengan konsep dasar berbasis pada anti gempa. Untuk di wilayah-wilayah yang rawan tsunami perlu diidentivikasi, Mulai dari upaya pencegahanya misalnya reboisasi. Mangrove atau membuat magrove untuk memperkuat daya tahan dari gempuran dari tsunami alami, mulai dari sekarang,”kata Tito Karnavian Jumat (4/6/2021)
Pemerintah daerah juga bisa kerja sama dengan BNPB untuk membuat deteksi dini tsunami. Sehingga bila terjadi potensi tsunami dengan cepat langsung bisa diinformasikan ke masyarakat.
“Dengan alat deteksi dini stunami itu masyarakat bisa dengan cepat untuk menyelamatkan diri ke daerah-daerah yang sudah dipersiapkan sebelumnya,”tambah Tito
Sementara itu, sebelumnya, Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat Dwikorita Kurnawati mennyebutkan riset tentang potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Jawa merupakan multidisplin data, ilmu dan lintas instasi untuk mengkaji potensi gempa bumi yang terjadi di zona seismic gap pada sumber gempa megatrust selatan Jawa. (Hermawan)