PMII Banyuwangi Gelar Aksi Teatrikal dan Mimbar Bebas, Serukan Penegakan HAM

BANYUWANGIHITS.ID – Dalam rangka memperingati “September Hitam”, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi menggelar aksi teatrikal jalanan dan mimbar bebas pada Kamis (19/09). Kegiatan ini, yang dikoordinasi oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) 45′ Banyuwangi, ditujukan untuk mengenang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan menyuarakan keprihatinan terhadap berbagai isu sosial dan politik di Indonesia.
Aksi ini menampilkan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan penderitaan korban pelanggaran HAM, diikuti dengan orasi dan diskusi terbuka. Melalui mimbar bebas, para peserta dan simpatisan mengungkapkan kritik dan aspirasi mereka terkait situasi keadilan sosial dan HAM yang belum terselesaikan di Indonesia. Masyarakat yang hadir juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi terbuka mengenai masalah-masalah bangsa.
Ketua Komisariat PMII Banyuwangi, Beckham Fatahillah, dalam orasinya, menyoroti ketidakadilan yang masih dirasakan oleh para aktivis HAM yang terbunuh, seperti Salim Kancil, Munir, Widji Thukul, dan Marjinah, serta tragedi di Tanjung Priok. Ia menegaskan pentingnya mengingat peristiwa-peristiwa kelam tersebut dan mendesak negara untuk bertanggung jawab atas kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.
“Kami, sebagai mahasiswa, adalah suara bagi mereka yang telah dibungkam. September Hitam adalah pengingat bahwa kita harus terus memperjuangkan keadilan dan melawan ketidakadilan,” tegas Beckham.
Selain menyerukan penuntasan kasus pelanggaran HAM, Beckham juga menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga ingatan kolektif bangsa terhadap kekerasan dan penindasan. Aksi ini, menurutnya, adalah bentuk perlawanan damai yang menunjukkan bahwa perjuangan demi keadilan masih belum selesai.
PMII Banyuwangi berharap pemerintah dan aparat penegak hukum lebih serius dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum terungkap, sebagai upaya untuk memastikan bahwa keadilan dan kebenaran tetap diperjuangkan di Indonesia. (YUD/SUC)