Tutup Iklan X

Rakor Tiga Pilar Tangani Kerawanan Sosial, Ipuk : Angka Kemiskinan Turun dari Tahun Lalu

foto : Jaenuddin Banyuwangihits.id

 

Banyuwangihits.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan rapat koordinasi (rakor) Tiga Pilar di Lapangan Tennis Indoor GOR Tawang Alun pada Rabu (7/8). Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak seluruh unsur tiga pilar, kepala desa/lurah, babinsa, dan bhabinkamtibmas, untuk memperkuat kolaborasi dalam menangani berbagai kerawanan sosial di daerah.

Rapat ini dihadiri oleh ratusan perwakilan tiga pilar, serta tokoh penting lainnya seperti Kepala Pengadilan Negeri, Gede Yuliartha, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Banyuwangi Kombes Pol. Faisol Wahyudi, dan perwakilan dari Forpimda, Polresta Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, serta Kejaksaan Negeri Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Bupati Ipuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas upaya bersama dari semua pihak dalam menjaga dan membangun Banyuwangi. Beliau juga menyoroti masalah nasional seperti pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang semakin meresahkan masyarakat.

“Ini adalah isu yang harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai orang-orang terdekat kita terjerat masalah ini. Kita perlu melakukan edukasi kepada warga agar terhindar dari jeratan pinjol dan judol,” ujar Ipuk.

Baca juga :  Aktivitas Gunung Raung Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada dan Tidak Mendekati Kawasan Rawan

Ipuk menjelaskan bahwa Pemkab Banyuwangi telah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan untuk memberikan literasi keuangan kepada warga, termasuk kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), guna meningkatkan kesadaran tentang bahaya pinjol dan judol.

Selain itu, Bupati Ipuk mengingatkan tujuh permasalahan yang harus diselesaikan di tingkat desa, seperti memastikan tidak ada anak miskin yang tidak sekolah, bayi dan balita yang kurang gizi, hingga persoalan perumahan yang tidak layak huni. Ipuk juga memaparkan kemajuan pembangunan di Banyuwangi, termasuk penurunan angka kemiskinan dan percepatan pembangunan infrastruktur.

“Angka kemiskinan turun dari 7,34 persen pada tahun 2023 menjadi 6,54 persen pada tahun 2024, berkat gotong royong kita semua,” ungkap Ipuk.

Banyuwangi juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 277 Miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di 1.626 titik, serta Rp 86 Miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi di 492 titik.(DIN/SUC)