Tutup Iklan X

Tampilkan Berbagai Tema Tata Rias, HARPI Gelar Festival Pengantin Nusantara ke Tiga di Banyuwangi

Festival Pengantin Nusantara saat Mengikuti Pawai Menuju RTH Karetan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (04/06). Foto : Jaenudin/Banyuwangihits.id

 

 

Banyuwangihits.id – Selain menjadi Kota Wisata, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki segudang budaya, tradisi, seniman, bahkan pelaku tata rias pengantin. Seperti kegiatan yang dibingkai dengan Festival Pengantin Nusantara, digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Minggu (04/06/23), dihadiri langsung oleh orang nomer satu di lingkungan pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Antusiasme dari warga sebelum acara dimulai, hingga sepanjang jalan kurang lebih 2 kilometer saat memgiringi pawai pengantin. Membuat Bupati Ipuk Fiestiandani kagum dalam festival yang digelar di wilayah Banyuwangi selatan tersebut.

“Semoga kegiatan ini kian memperkuat jejaring tata rias pengantin dan berkontribusi dalam pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati Banyuwangi menghimbau, Festival Pengantin Nusantara dapat dimanfaatkan sebagai edukasi tentang pernikahaan pada masyarakat.

“Dengan kegiatan ini, saya berharap lebih digalakkan lagi konsultasi pernikahan pada pasangan muda. Para calon pengantin diberikan pemahaman tentang rumah tangga,” saran Ipuk.

Baca juga :  Perjuangkan Budaya dan Ekonomi Kearifan Lokal DPR RI Dina Lorenza Kunjungi Pengrajin Barong

Di tempat yang sama Ketua Panitia Festival Pengantin Nusantara Suciati Suyanto mengatakan, dari 11 ranting Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI), telah menampilkan 14 regu dan 3 regu mandiri. Dimana setiap regu menampilkan tema yang berbeda-beda dengan melibatkan 2 pengantin dalam setiap regu.

“Selain Mupus Banyuwangi, kami tampilkan berbagai ragam dandanan pengantin dari nusantara seperti Paes Ageng Jogja, Basahan Jawa, Suntiang Padang, Agung Bali, Aesan Gede Palembang, Siger Sunda, Siger Lampung, dan Madura,” kata Suciati Suyanto.

Ketua Panitia Festival Pengantin Nusantara yang akrab dipanggil Cici mengutarakan, festival kali ini berupaya mengenalkan adat pengantin Banyuwangi, Sembur Kemuning. Sembur Kemuning adalah salah satu ragam adat penganten Banyuwangi, selain Mupus Braen Blambangan, dan Sekar Kedaton.

Sembur Kemuning merupakan upacara adat pengantin masyarakat pesisiran di Banyuwangi. Pakaian pengantin yang dikenakan didominasi warna kuning, orange dan ungu.

“Baju pengantin Banyuwangi mulao dikenal di dasrah lain, dan mulai mendapatkan tempat. Nah, kami ingin mengenalkan kekayaan adat pengantin yang lain, yakni Sembur Kemuning, agar lebih dikenal banyak orang,” tutur Cici.

Baca juga :  Balita Terpeleset dan Hanyut di Sungai Sobo saat Bermain, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif

Selain pawai pengantin, Festival Pengantin Nusantara juga menyajikan beragam kegiatan budaya, seperti pertunjukan Jaranan Buto, Pagelaran Wayang Kulit, dan Pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Waterpark Cluring yang akan berlangsung hingga 7 Juni mendatang.

Perlu diketahui, kegiatan Festival Pengantin Nusantara di inisiasi oleh Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI). (RED/HUMKABBWI)