Tutup Iklan X

Tragis, Seorang Lansia 84 Tahun di Jajag Ditemukan Gantung Diri di Dapur Rumahnya

Proses Evakuasi Mayat Pria Lanjut Usia yang Ditemukan Gantung Diri, Selasa, (6/08). Foto : Jaenuddin Banyuwangihits

Banyuwangihits.id – Warga Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, digemparkan dengan penemuan seorang pria lanjut usia, Saekun (84), yang ditemukan gantung diri di dapur rumahnya pada Selasa pagi (6/8). Kejadian tersebut terjadi di belakang Bank BNI Jajag sekitar pukul 06.00 WIB.

Menurut keterangan saksi Reni Pujwati, anak korban, menyebut kronologi kejadian bermula pada pukul 01.00 WIB ketika Saekun membangunkan istrinya, Sumartin, untuk dibuatkan mie instan dan kopi. Setelah menyajikan makanan tersebut, Sumartin kembali tidur dan meninggalkan Saekun didapur seorang diri.

“Pagi harinya, sekitar pukul 05.30 WIB, anak korban, menemukan ayahnya dalam posisi duduk bersimpuh. Saat dipanggil, ayahnya tak merespon, ia pun membangunkan ibunya untuk bersama-sama melihat Saekun yang masih belum bergerak,” ujar Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat.

Saat didekati, makin terlihat jika Saekun terduduk dalam keadaan leher terjerat tali yang tersambung pada kayu yang biasanya digunakan sebagai jemuran. Mereka kemudian berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Tidak lama kemudian, warga berdatangan dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Gambiran. Anggota Polsek bersama Tim INAFIS dari Polresta Banyuwangi dan tenaga medis dari Puskesmas Jajag tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Baca juga :  Bupati Ipuk Akan Evaluasi Banyuwangi Festival

Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan luar Tim INAFIS dan tenaga medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban selain jejak pada leher akibat jeratan tali. Motif tindakan nekat ini diduga kuat akibat depresi lantaran sakit yang diderita korban tak kunjung sembuh.

“Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, korban sebelumnya sering menyatakan keinginan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa depresi akibat penyakit diabetes yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh,” tambahnya.

Pihak keluarga korban menyatakan telah mengikhlaskan kepergian Saekun dan tidak menginginkan dilakukan autopsi. Mereka pun juga telah membuat surat pernyataan untuk menguatkan keputusan tersebut. (DIN/SUC)