Tutup Iklan X

Amukan Api Luluh Lantakkan 70 Ton Sabut Kelapa Gudang Seluas 2 Hektar Di Desa Mangir

Pemadam Kebakaran Usai Padamkan Pabrik Sabut Kelapa yang Habis Dilahap Api, Senin (3/6). (Foto : Banyuwangihits)

Banyuwangihits.id – Amukan si jago merah tak dapat dibendung, angin kencang juga memperparah kondisi kobaran api diatas tumpukan 70 ton sabut kelapa. Peristiwa kebakaran gudang sabut kelapa ini terjadi Senin (3/6) sekitar pukul 13.15 WIB di PT. Sumber Makmur Bhakti Mulya (SMBM), Jl. Raya Mangir, Dusun Sasak Bomo, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut saksi, Abdul Haris, gudang sabut kelapa milik Handoko Santoso, pertama kali muncul api pada sebuah sabut kelapa kering yang masih berada diatas salah satu truk pengangkut. Karena objek mudah terbakar, api pun dengan cepat merembet ke area penjemuran serabut kelapa seluar 2 hektar tersebut, belum lagi angin cukup kencang berhembus sehingga mempercepat penyebaran api.

Salah seorang karyawan, Nono, nekat mengambil dompetnya diatas truk yang masih berkobar. Akibatnya Pak Nono mengalami luka bakar yang cukup serius dibagian tangan.

“Kita mengalami cukup banyak kendala dalam upaya pemadaman ini, sumber air tidak memadai, dan beberapa peralatan juga mengalami sedikit kerusakan, sabut yang mudah terbakar juga menyukitkan kita memadamkan api,” terang Kasi Penyelamatan Dan Evakuasi, Salam Bikwanto, S.AP saat dimintai keterangan.

Baca juga :  Polresta Banyuwangi Tebar Kepedulian di Panti Jompo dan Panti Asuhan Jelang Hari Bhayangkara ke-79

Petugas pemadam kebakaran baru menerima laporan 30 menit setelah kejadian, yakni pukul 13.45 WIB dan anggota Regu Brama langsung berangkat ke lokasi. Karena kebakaran tersebut sangat besar, Sektor Srono, Sektor Bangorejo dan Sektor Genteng di terjunkan.

“Dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik pada truk yang bermuatan serabut kelapa kering,” imbuhnya.

Akibat medan yang sulit, objek yang mudah terbakar, serta banyaknya kendala, api baru bisa dipadamkan pada pukul 21.02 WIB. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (DIN/CUS)