Tutup Iklan X

Desa Sukojati Percepat Transformasi Digital untuk UMKM dan Pelayanan Publik

Program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Tim Akademisi dan mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi. Foto : Putri Banyuwangihits.id

 

Banyuwangihits.id – Desa Sukojati memulai langkah transformasi digital melalui program pengabdian masyarakat yang digagas oleh tim akademisi dan mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi, Selasa (10/9). Dipimpin oleh Nurul Alfiyah, S.E., M.Akun., yang fokus pada sinkronisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) serta pemberdayaan digital bagi UMKM. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Sukojati, Untung Suripno, beserta perangkatnya serta para pelaku UMKM.

 

Nurul Alfiyah menjelaskan bahwa sinkronisasi JDIH bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan publik di Desa Sukojati.

 

“Dengan integrasi ini, warga dapat lebih mudah mengakses informasi hukum secara cepat dan akurat,” ujar Nurul dalam sambutannya.

 

Selain itu, program ini juga memberikan fokus pada pemberdayaan digital bagi UMKM. Para pelaku UMKM Desa Sukojati kini diperkenalkan dengan website khusus yang dirancang untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas. Lukman Hakim, S.Kom., M.T. Dosen TRPL, menekankan pentingnya pendampingan dalam proses digitalisasi ini.

Baca juga :  Polisi Bubarkan Kirab Budaya Sound Horeg di Muncar Banyuwangi, karena Melebihi Waktu dan Demi Kondisi Warga Sakit

 

“Kami memastikan para pelaku UMKM tidak hanya diperkenalkan pada teknologi, tetapi juga didampingi secara intensif agar teknologi tersebut dapat digunakan secara efektif,” ujar lukman.

 

Banyak pelaku UMKM menyambut baik inisiatif ini, terutama mereka yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan secara langsung. Dengan adanya integrasi website UMKM ke dalam website desa, mereka diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke tingkat nasional.

 

Kepala Desa Untung Suripno menaruh harapan besar pada program “Sukojati Satu Data” ini. Ia menyebutkan bahwa transformasi digital tidak hanya akan meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga dapat menjadikan Desa Sukojati sebagai destinasi wisata digital yang lebih dikenal.

 

“Ini bukan hanya soal pelayanan, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi lokal melalui teknologi,” pungkas Untung.

Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi kemajuan Desa Sukojati di era digital.(PUT/SUC)