DESBUMI Tegaldlimo: Upaya Pemkab Banyuwangi Memberdayakan Mantan Pekerja Migran

Banyuwangihits.id – Di Desa/Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI) telah menjadi wadah pemberdayaan bagi mantan pekerja migran. Program ini menggabungkan peran lintas instansi dan organisasi, termasuk Migrant Care, Pemdes, dan OPD, untuk menyediakan berbagai layanan dan dukungan.
DESBUMI bertujuan untuk membantu mantan pekerja migran yang tidak ingin kembali bekerja di luar negeri, serta memberikan perlindungan bagi mereka. Banyak dari mereka pulang tanpa harta yang diharapkan, dan program ini hadir untuk membantu mereka menemukan jalan baru.
Siti Khotimah, mentor dan pelatih tas anyaman, menjelaskan bahwa terdapat 52 mantan pekerja migran yang tergabung dalam kelompok-kelompok di bawah DESBUMI.
“Jika kelompok saya tidak mampu memenuhi permintaan pasar, maka saya akan mengambil dari kelompok lain,” ujar Khotimah, pada Kamis (18/7/2024).
Khotimah, yang juga pengusaha tas anyaman bambu, melatih mantan pekerja migran untuk membuat tas anyaman. Mereka bekerja dari rumah masing-masing dan kemudian menyetorkan hasilnya. Satu orang bisa mendapatkan 2 hingga 3 juta rupiah per bulan dari pembuatan tas.
Relawan DESBUMI, Uut Rohimatin, menuturkan bahwa Kecamatan Tegaldlimo merupakan salah satu pengirim pekerja migran di Jawa Timur.
“Anggapan orang, pekerja migran yang pulang pasti banyak uang. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu,” ujar Uut.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi Desa Tegaldlimo dalam program Bunga Desa, mengapresiasi upaya DESBUMI. Beliau meminta OPD terkait untuk memberikan pendampingan dan bantuan program peningkatan usaha mikro bagi mantan pekerja migran.
“Dengan bantuan program ini, mantan pekerja migran dapat meningkatkan perekonomian mereka, kami sudah menginstruksikan kepada pihak-pihak terkait untuk menyokong program ini, agar mampu lebih berkembang” ujar Ipuk. (GAN/SUC)