Dicari Mitra PT ATM, Syarat Mau Tanam Padi Japonika

BANYUWANGIHITS.ID – PT Amerta Tani Maju (ATM) membuka pintu selebar – lebarnya bagi kelompok tani maupun petani di Banyuwangi untuk menjadi mitra.
Kerjasama yang ditawarkan PT ATM ini bertujuan untuk meningkatan penghasilan para petani sehingga lebih sejahtera dan membantu ketahanan pangan pemerintah.
Petani Banyuwangi memiliki peluang emas untuk mengembangkan komoditas pertanian khususnya padi.
Di Banyuwangi, kata Direktur Teknik PT ATM, Djoko Ardhityawan, target awal menanam padi Japonika di areal 5-10 hektar. Jumlah itu kedepan akan terus dikembangkan.
“Untuk Banyuwangi belum ada petani yang menjadi mitra. Banyuwangi punya potensi, pengairannya bagus sesuai karakteristik Japonika yang butuh pengairan baik,” jelasnya.
Bagi petani Banyuwangi yang berminat untuk menjadi mitra akan dilakukan teken perjanjian hitam di atas putih.
Ini sebagai bentuk profesional PT ATM dalam pengelolaan manajemen sehingga bisa menjual hasil panen dengan harga terjangkau di pasar.
Konsep kemitraan yang dikembangkan perusahaannya adalah memberikan talangan benih dan pupuk yang akan dipotong saat hasil panen.
“Hasil panen petani mitra akan kita beli secara tunai setelah Gabah Kering Sawah (GKS) ditimbang dan disaksikan kedua belah pihak,” ungkap Djoko Ardhityawan di dampingi Komisaris Dinna Tanuhardja, Presdir Bapak Thiono dan Adi sebagai Controler PT ATM.
Di Jawa Timur, PT ATM menargetkan menanam jenis padi Japonika di areal seluas 600-800 hektar. Saat ini sudah tercapai 30 hektar yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lamongan Kabupaten Jember.
Banyak petani di luar Banyuwangi yang sudah bergabung dengan PT ATM sebagai mitra. Direktur Utama PT ATM Thiono menjelaskan, sudah 9 wilayah di Jawa Timur yang bermitra dengan PT Amerta Tani Maju.
“Sembilan kabupaten itu ada Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Tuban, Kediri, Jember, Trenggalek, Sidoarjo dan Banyuwangi,” terang Thiono.
PT ATM berdiri sejak Desember tahun 2021, dengan menanam di lahan seluas 700 m2 di Desa Bogem, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
“Yang kami kembangkan adalah padi Japonika jenis Koshihikari dan sekarang lagi percobaan untuk menanam padi Baroma,” imbuh Thiono. (RED/YAT)