Tutup Iklan X

Diduga Diancam Oknum Penyidik BPOM, Warga Muncar Masuk Rumah Sakit

Dua Oknum Penyidik BPOM saat Berada di Rumah Korban Warga Muncar Banyuwangi.(Foto : Istimewa)

BANYUWANGIHITS.ID – Peristiwa tak beretika dan mencoreng proses penyidikan, yang diduga sedang ditangani oleh Oknum Penyidik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terjadi di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (15/09/21).

Supianah (60) harus dilarikan ke Rumah Sakit Nu Mangir, Rogojampi, Banyuwangi, setelah shok dan terjatuh usai diduga diancam oleh 2 orang oknum penyidik BPOM di rumahnya.

“ Sebelum selesai bicara dan belum saya tanyai istri saya terjatuh, tadi diancam juga, dari Balai BPOM perempuan dua itu, orangnya maskeran, satu gemuk satu agak kurus, sopirnya kurus, ” kata Wagirin suami korban.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya Rustyawati saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp perihal peristiwa tersebut menjawab, pihaknya tidak tahu dan oknum siapa yang dimaksud.

“ Wah saya malah nggak tahu mas, oknum siapa yang dimaksud, dan kejadiannya apa? ” jawab Rustyawati melalui pesan Whatsap, Senin (20/09/21)

Baca juga :  Panitia Pertandingan Persewangi vs Persebo Larang Liputan Media, Wartawan Kecewa

Kepala Balai BPOM Surabaya juga bertanya apakah ada beritanya, karena pihaknya tidak mendengar berita tersebut, sehingga tidak bisa menjawab.

“ 2 Oknum itu siapa? karena ada penyidik pusat dan balai. Biar clear aja dulu. Apakah ada beritanya? Saya tidak mendengar berita itu jadi mohon maaf  tidak bisa menjelaskan. ” imbunya melalui pesan whatsap.

Sementara itu Praktisi Hukum Banyuwangi Eko Sutrisno sangat menyayangkan dengan proses penyidikan yang dilakukan oleh Oknum Penyidik BPOM. Terlebih proses dugaan pengancaman dirasa sangat tidak beretika serta mencoreng proses hukum yang berlaku.

“ Kan ada etikanya, walaupun posisi mereka aparat. Tapai kalau mereka mendatangi seseorang, saksi-saksi untuk dimabil keterangan ada etikanya. Tidak grudak–gruduk seperti preman,  ” jawa Eko Sutrisno, Senin (27/09/21).

Perihal tidak mengetahuinya Kepala Balai BPOM Surabaya, terhadap peristiwa warga yang diduga diancam oknum penyidik BPOM hingga masuk rumah sakit. Sangat disayangkan oleh praktisi Hukum di Banywuangi.

“ Koordinasi di internal mereka patut dipertanyakan, setiap kali melakukan kegiatan. Pimpinan harus memonitor, sehingga hasil kerjanya bisa terukur,” tegas Eko Sutrisno (YAT/DIK)