Tutup Iklan X

Djawatan Fashion Week Lanjutkan GWD Fashion Week

Redaksi Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Peragaan busana tak hanya di pedestrian, trotoar maupun ruangan gedung bertingkat.

Di Banyuwangi peragaan busana digelar di destinasi wisata. Contohnya di Pantai Grand Watudodol telah digelar GWD Fashion Week yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi.

Para mahasiswa yang terlibat dalam GWD Fashion Week berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Banyuwangi dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Demam fashion dari Jakarta pun merambah ke Banyuwangi, Jawa Timur. Uniknya, demam fashion ini merambah ke destinasi wisata.

Usai GWD Fashion Week yang digelar pada Sabtu 13 Agustus 2022, gelaran fashion di destinasi wisata akan bergeser ke Jawatan Benculuk.

Rencananya, Jawatan Fashion Week akan digelar pada pertengahan Agustus 2022 mendatang. Soal ini pengelola Jawatan telah bertemu dengan Ketua Pokdarwis Pesona Bahari GWD Abdul Azis.

“GWD Fashion Week sudah digelar yang tujuannya memang untuk merangsang fashion di destinasi wisata. Setelah ini Jawatan akan menggelar acara serupa,” terang Abdul Azis yang juga Ketua Pokdarwis Banyuwangi.

Baca juga :  Gunung Raung Kembali Erupsi, Jalur Pendakian Kalibaru Ditutup Sementara

GWD Fashion Week mengusung konsep ecoprint, yakni busana yang motif dan pewarnaannya seratus persen dari alam.

Jika GWD Fashion Week mengusung tema peragaan busana di tepi pantai dan mengenalkan busana ecoprint, maka Jawatan Fashion Week akan mengusung konsep peragaan busana di bawah rimbunnya pohon berusia seratus tahun lebih dan mengenalkan batik.

Batik yang akan diperagakan dalam Jawatan Fashion Week, kata Bagus Joko, merupakan batik dengan pewarna alam hasil rumah produksi miliknya.

“Kami punya stok batik dari pewarna alam yang nanti kita tampilkan di Jawatan Fashion Week,” katanya di Lantai Grand Watudodol.

Kesamaan antara GWD Fashion Week dan Jawatan Fashion Week adalah peserta peragaan busana yang melibatkan mahasiswa UINSA Surabaya dan Universitas Banyuwangi. (RED/YAT)