Tutup Iklan X

Dwi Handajani Ikuti Jejak Ali Ruchi, Mundur Sebagai Plt Kadis

Redaksi Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Surat pengunduran diri Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handajani menyebar luas secara masif di media sosial sehingga menjadi konsumsi publik.

Informasi yang berkembang pengunduran diri Dwi Handajani ini karena tekanan akibat darurat sampah di Banyuwangi saat ini.

Pengunduran diri Dwi Handajani dari jabatan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Jawa Timur mengejutkan.

Karena Dwi Handajani belum terlalu lama menduduki posisi jabatan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi.

Dwi Handajani menjabat selaku Plt Kepala DLH Banyuwangi kurang dari satu tahun. Posisinya saat itu menggantikan Husnul Chotimah.

Nama Dwi Handajani bukan satu – satunya Plt kepala dinas di Banyuwangi yang mengundurkan diri dari jabatannya.

Kasus pengunduran diri serupa juga pernah dilakukan oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Ali Ruchi.

Peristiwa pengunduran diri Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Ali Ruchi ini terjadi pada 2020 lalu.

Uniknya, apa penyebab pengunduran diri keduanya dari posisi Plt kepala dinas sama – sama tak terungkap ke publik karena keduanya tidak mau menjelaskan detailnya.

Baca juga :  Perjuangkan Budaya dan Ekonomi Kearifan Lokal DPR RI Dina Lorenza Kunjungi Pengrajin Barong

Pilihan Ali Ruchi dan Dwi Handajani yang sama – sama pernah melakukan pengunduran diri sebagai Plt kepala dinas menjadi catatan sejarah dalam pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi.

Karena peristiwa pengunduran diri ini terjadi di era pemimpin yang masih punya hubungan trah keluarga. Plt Kepala Dinas Perhubungan Ali Ruchi saat itu melakukan pengunduran diri masa Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Sedangkan Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handajani mundur di era Ipuk Festiandani, istri dari Abdullah Azwar Anas.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah mendengar tentang pengunduran diri Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handajani. Namun informasi itu justru ia terima di media sosial.

“Surat pengunduran diri beliau belum kami baca, belum saya disposisi karena tumpukan suratnya sangat banyak mungkin berada di urutan paling bawah,” kata Ipuk Fiestiandani di Stasiun Ketapang. (RED/YAT)