Festival Bambu Gintangan Cara Pemkab Banyuwangi Kenalkan Kerajinan dan Kreatif di Dunia Internasional

BANYUWANGIHITS.ID – Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, kembali meramaikan kalender budaya dengan penyelenggaraan Festival Bambu Gintangan (FBG). Tahun ini, FBG mengusung tema “Peruncuke Jajang Kawitan” yang berarti tumbuhnya bambu pertama, simbol harapan agar desa terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Ciri khas FBG tahun ini adalah kostum yang dikenakan para peserta. Seluruh talent tampil dengan busana berbahan bambu hasil karya kreatif pemuda desa. Desain yang ditampilkan beragam, penuh motif dan corak, menjadikan busana bambu tidak hanya unik tetapi juga sarat nilai seni. Ribuan warga pun memadati jalan utama Gintangan yang menjadi lokasi festival. Dari start di Balai Desa hingga finis di depan SDN 1 Gintangan, parade peserta disambut antusias warga, bahkan tak sedikit yang memberikan sawer sebagai bentuk penghargaan.
“Kostum bambu ini sepenuhnya hasil karya pemuda Gintangan. Mereka berhasil mengubah bambu menjadi busana yang menarik, penuh variasi, dan memiliki karakter khas,” tutur Kepala Desa Gintangan, Hardiyono.
Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat, mulai dari perwakilan UPT Seni dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto, hingga camat, kapolsek, dan Danramil Blimbingsari.
Kepala UPT Seni dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim, Samad Widodo, menilai festival ini sebagai bukti nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam memajukan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.
“Festival ini patut diapresiasi, bahkan bisa jadi percontohan bagi pengembangan ekonomi kreatif di Banyuwangi. Antusiasme masyarakat luar biasa, tinggal kita perkuat dengan tambahan musik dan kesenian lokal agar lebih hidup. Ke depan, FBG bisa dikembangkan menjadi event skala nasional, bahkan internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto, juga menyatakan dukungannya. Menurutnya, FBG punya potensi untuk disejajarkan dengan event besar lain di Banyuwangi.
“Kami mendukung penuh agar festival ini bisa menembus level nasional, bahkan internasional,” katanya.
Dengan kreativitas anak muda, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat, Festival Bambu Gintangan tidak sekadar perayaan budaya tahunan, melainkan juga ruang kreatif, media pelestarian identitas lokal, sekaligus magnet wisata baru bagi Banyuwangi. (Redaksi)