Hari ke-15 Ramadan, Omzet Pasar Takjil Tembus Delapan Miliar

Banyuwangihits.id – Festival Ngerandu Buko yang digelar Pemkab Banyuwangi berbuah manis. Pasalnya, festival yang melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh penjuru Banyuwangi itu meraup omzet senilai Rp8 miliar di hari ke-15 Ramadan.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Nanin Oktaviantie. Nanin memaparkan, hingga hari ke-15 Ramadan, omzet pasar takjil mencapai Rp 8,2 miliar. Data tersebut berasal dari para pedagang yang tersebar di 30 titik pasar takjil se-Banyuwangi.
”Omzet yang beredar di hari pertama saja mencapai Rp 546 juta se-Banyuwangi. Luar biasa. Kami juga turut senang karena perekonomian warga meningkat,” ujarnya.
Nanin mengaku, meski pendapatan pedagang sangat tidak menentu, namun rata-rata omzet yang dihasilkan dari pasar takjil berada di kisaran angka Rp 500 juta per hari. Dengan angka tersebut, Nanin menilai pergerakan ekonomi di Banyuwangi mulai pulih pascapandemi Covid-19.
” Kami berharap beberapa event yang digelar di bulan Ramadan seperti pasar takjil dan pasar senggol dapat dirasakan manfaat positifnya oleh warga,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Banyuwangi memfasilitasi pelaksanaan pasar takjil Ramadan yang tersebar di 25 kecamatan dengan 39 titik di Kabupaten Banyuwangi. Ribuan pelaku UMKM terlibat dalam festival tersebut. (IND/DIK)