Tutup Iklan X

Hindari Kendala Saat Mudik, Ini Aturan Bagasi Kereta Api yang Wajib Dipatuhi

Foto : KAI DAOP 9 Jember

BANYUWANGIHITS.ID – Menjelang masa Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret – 11 April 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember telah menyiapkan 178.244 tempat duduk untuk melayani masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak 140.973 tiket telah terjual, menunjukkan tingginya minat masyarakat dalam menggunakan kereta api sebagai moda transportasi mudik.

Bahkan sejumlah kereta api favorit, telah mencapai okupansi 100%. Sementara itu, beberapa kereta api lainnya, seperti KA Ranggajati, KA Wijayakusuma, KA Mutiara Timur reguler dan tambahan, serta KA Ijen Ekspres, masih memiliki ketersediaan tempat duduk.

Guna memastikan kenyamanan dan keselamatan perjalanan, PT KAI mengingatkan pelanggan untuk mematuhi aturan bagasi yang telah ditetapkan. Setiap penumpang diperbolehkan membawa barang dengan berat maksimal 20 kg dan volume 100 dm³, dengan dimensi tidak lebih dari 70 x 48 x 30 cm serta maksimal empat koli.

“Sebagaimana aturan penempatan barang di kabin penumpang, barang bawaan pelanggan dapat diletakkan pada rak bagasi di atas tempat duduk atau di tempat lain yang tidak mengganggu maupun membahayakan pelanggan lain,” ujar Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro.

Baca juga :  Puluhan Ton Beras SPHP di Banyuwangi Ludes Diserbu Warga dalam Gerakan Pangan Murah

Selain itu, PT KAI juga menegaskan bahwa beberapa barang dilarang dibawa sebagai bagasi, antara lain binatang, narkotika dan zat adiktif lainnya, senjata api dan benda berbahaya, bahan yang mudah terbakar, serta barang yang berbau menyengat atau dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Barang yang dinilai berisiko mengganggu keselamatan perjalanan oleh petugas boarding juga tidak diperbolehkan.

“Kami berharap semua pelanggan mematuhi aturan bagasi saat menggunakan layanan kereta api. Dengan begitu, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan aman dan nyaman sesuai semangat Mudik Tenang Menyenangkan bersama kereta api,” tutup Cahyo Widiantoro. (Redaksi)