Kebutuhan Mammogram Mendesak, 80 Persen Perempuan Tak Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara

BANYUWANGIHITS.ID – Deteksi dini penyakit kanker payudara membutuhkan alat yang akurat seperti mammogram.
Di Indonesia alat mammogram jumlahnya masih sedikit dibandingkan Australia dan Thailand.
Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit. Sementara penyakit kanker payudara masih menjadi momok yang menakutkan bagi kalangan perempuan.
Sebab, penyakit kanker payudara menyebabkan angka kematian di kalangan perempuan yang jumlahnya bikin cemas.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah sudah berkomitmen tahun 2024 seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia akan dilengkapi dengan alat mammogram.
”Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. Sementara 80 persen wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara,” ucap Menkes dikutip dari laman Kemenkes.
Paling baik kanker dilakukan deteksi dini jangan setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri).
Sementara itu standar WHO untuk deteksi dini kanker payudara adalah menggunakan mammogram.
Karena penyakit kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara.
Kebutuhan mammogram untuk skrining ini merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer. (RED/YAT)