Tutup Iklan X

Keren Wanita Cantik di Banyuwangi, Rubah Limbah Bungkus Semen menjadi Produk Bernilai Jual Tinggi

 

Dessy Darwamati Setyaningutami Saat Memperlihatkan Tas Cantik Hasil Balutan Tangannya yang Berbahan Dasar Limbah Bungkus Semen. (Foto : Ikhwan Banyuwangihits.id)

BANYUWANGIHITS.ID – Kantong semen biasanya hanya jadi limbah bangunan yang tak jarang hanya berakhir di tempat sampah. Namun siapa sangka di tangan kreatif warga Banyuwangi banyak kerajinan bernilai ekonomis tinggi berhasil dibuat. Mulai dari tas, dompet, sandal hingga payung semua dapat dibuat dari limbah bungkus semen.

Pengrajin kreatif, Dessy Darwamati Setyaningutami (43) asal Kelurahan Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengatakan, karakter dari kantong semen cukup unik. Sehingga ia tertarik untuk mengembangkan menjadi produk bernilai jual tinggi.

“Selain bahannya yang kuat, setelah diolah karakter dari kantong semen mirip sekali dengan produk dari bahan kulit. Terkadang banyak teman-teman dan konsumen tidak menyangka bila produk yang saya buat berasal dari kertas semen,” kata Dessy sapaan akrabnya, Selasa (31/8/2021).

Terlebih kata dia, dengan penambahan motif menggunakan teknik ecoprint membuat kesan produk menjadi lebih estetik dan elegan. Sama sekali tidak menimbulkan kesan norak meskipun hanya terbuat dari limbah. Bahkan, dia mengaku bila kerajinan buatannya ini cukup banyak diminati oleh masyarakat luar daerah hingga mancanegara.

Baca juga :  Pencuri Motor saat Karnaval HUT RI di Muncar, Dibekuk Polisi

“Saat ini saya juga masih mengerjakan pesanan dari Pakistan. Beberapa bulan lalu ada teman yang memesan dari daerah Jawa tengah, ada yang dari Jakarta. Untuk harga mulai dari seratus ribu hingga delapan ratus ribu rupiah, tergantung keunikannya,” pungkasnya.

Dessy mengatakan untuk proses pengerjaan tidak Ia lakukan sendiri. Dia turut melibatkan masyarakat untuk terlibat dalam proses produksinya.

“Untuk bagian pemotongan bahan, proses ecoprint hingga finishing saya kerjakan sendiri. Namun untuk proses penjahitannya dilakukan oleh masyarakat. Jadi ya supaya dapat membagi rejeki, apalagi saat ini masih dalam suasana pandemi,” ujarnya.

Dibalik ini semua, Dessy mengaku, bila idenya ini menjadi upayanya untuk peduli akan kelestarian lingkungan. Hingga kini Dessy mencoba menularkan gagasannya mengenai penanganan sampah kepada masyarakat sekitar.

“Jadi saya disini juga mencoba mengajak masyarakat turut peduli akan sampah. Dalam artian masyarakat tidak hanya memilih dan memilah sampah tapi tau juga bagaimana cara mengolahnya. Harapannya dengan karya-karya ini nanti dapat menjadi bukti dan inovasi baru untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah,” tandasnya.(IKHWAN/DIK)