Ketua Puskaptis Ajak Masyarakat Banyuwangi Melawan “Begal Politik” Petahana

Banyuwangihits.id – Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2024 yang akan digelar pada November mendatang, Petahana Ipuk Festiandani mendapat sorotan tajam dari Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (PUSKAPTIS) Banyuwangi, M. Amrullah, S.H, M.Hum.
Amrullah menyoroti bahwa dinasti petahana yang memimpin pemerintahan di Banyuwangi telah memberikan hasil yang sangat minim. Salah satu lembaga survei menyebutkan bahwa elektabilitas Bupati Ipuk pada bulan Juni 2024 hanya sekitar 34 persen, namun Ipuk masih sangat berambisi untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Hasil survei itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat Banyuwangi terhadap pemerintahan istri Menpan RB itu sangat rendah, alias lampu kuning dan nyaris merah. Angka yang sangat buruk bagi seorang Petahana yang memiliki jaringan kekuasaan yang kuat,” tegas Amrullah saat ditemui tim Banyuwangihits id, Kamis (18/7).
Amrullah mempertanyakan ambisi petahana yang tetap ingin mempertahankan kekuasaan meskipun kepercayaan rakyat Banyuwangi terhadap Bupati Ipuk sangat rendah.
“Salah satu yang paling santer terdengar adalah munculnya isu ‘Begal Politik’ yang dilakukan Petahana terhadap lawan-lawan politiknya. Secara lugas mampu mengobrak-abrik tatanan partai-partai politik tingkat pusat,” katanya.
Amrullah menjelaskan bahwa strategi ‘Begal Politik’ yang dilakukan petahana mampu meruntuhkan semuanya, bahkan partai-partai besar lainnya mungkin juga tidak tahan terhadap godaan yang diberikan oleh Anas dan istrinya.
“Mimpi rakyat Banyuwangi terhadap proses demokrasi yang etis, ibaratnya hampir terkubur oleh ‘Begal Politik’ petahana,” tambah Amrullah yang sering melakukan aksi demo menyoroti kebijakan pemerintahan Bupati Ipuk.
Ia juga menyoroti bahwa mimpi masyarakat Banyuwangi untuk menjaga marwah demokrasi di Bumi Blambangan kini hanya tinggal pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat. Menurutnya, kedua partai tersebut memiliki kader yang mampu bertarung di Pilkada dan mungkin bisa menjungkalkan petahana dari kursi empuk kekuasaannya.
“Tapi tanpa gerakan dan desakan masyarakat untuk menjaga marwah demokrasi di Bumi Blambangan, bukan tak mungkin aksi begal politik akan menyusup ke dua partai tersebut. Oleh karena itu, kita suarakan ayo bergerak, lawan aksi begal politik petahana,” imbuhnya. (GAN/SUC)