Kisah Mistis Curah Tangis, Menambah Angker Hutan Baluran

BANYUWANGIHITS.ID – Jalur Hutan Baluran tak hanya rawan kecelakaan. Di hutan itu juga dikenal angker karena para sopir mengaku pernah ditemui oleh mahluk dari alam lain.
Di kanan kini jalan raya di tengah Hutan Baluran hanya ada rindangnya pohon hutan. Jika ada bangunan di tepi jalan dipastikan itu adalah kantor atau pos milik Perhutani.
Panjang Hutan Baluran yang dibelah oleh jalan raya menuju perbatasan Banyuwangi – Situbondo sepanjang kurang lebih 24 kilometer.
Sampai sekarang kisah angker Hutan Baluran dan mistis tentang Curah Tangis masih berkembang di kalangan para sopir.
Di Curah Tangis juga sering terjadi kecelakaan. Itu karena dulu jalurnya sangat menikung dan berbahaya bagi sopir logistik akibat situasi di tengah Hutan Baluran yang gelap.
Di Hutan Baluran, menurut Slamet Barokah (46), juga diwarnai cerita angker dan mistis. Termasuk tentang cerita Curah Tangis yang ada di jalur Hutan Baluran.
“Curah Tangis itu dulu jalurnya menikung banget dan kemudian dibangun jalur baru sehingga agak lurus,” ungkap Slamet Barokah.
Disebut Curah Tangis karena para sopir logistik maupun pelintas lain sering mendengar suara tangisan dan rintihan di area itu.
“Mendengarnya bikin merinding, tangisannya seperti orang yang sedang kesakitan. Ketika dilirik tak ada apa – apa,” aku Slamet Barokah.
Menurut cerita yang berkembang, Curah Tangis merupakan jurang yang memiliki ke dalaman tak berujung. Jika melempar batu ke tengah jurang tak terdengar dentuman batu pertanda telah sampai dasar.
“Ini yang sampai sekarang ditakuti oleh para sopir logistik yang melintasi Hutan Baluran saat melintasi Curah Tangis,” paparnya. (RED/YAT)