Tutup Iklan X

Menko Pangan Tinjau Program Ketahanan Pangan di Banyuwangi, Dorong Swasembada Nasional

Foto : Jaenuddin Banyuwangihits.id

 

Banyuwangihits.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi pada Senin (03/02) untuk meninjau berbagai program ketahanan pangan. Didampingi jajaran kementerian dan Forkopimda Banyuwangi, ia meninjau implementasi program pangan serta langkah-langkah menuju swasembada nasional.

Setibanya di Bandara Blimbingsari, Zulkifli Hasan disambut oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Dapur Sehat Rogojampi, tempat peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah.

“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan makanan sehat sesuai standar gizi. Ini merupakan bagian dari program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Zulkifli Hasan.

Selain itu, Menko Pangan mengunjungi sekolah-sekolah yang menjalankan program makan bergizi gratis, seperti SMPN 2 Banyuwangi dan SMAN 1 Rogojampi. Ia berdialog dengan siswa dan menekankan pentingnya konsumsi makanan sehat dan seimbang.

Baca juga :  DPRD Berikan Bocoran Hutang Pemkab Banyuwangi Hampir 200 Milyar

“Edukasi sejak dini tentang pola makan yang benar sangat penting agar generasi mendatang tumbuh lebih sehat dan produktif,” kata Zulkifli Hasan.

Di sektor pertanian, ia meninjau aktivitas pertanian di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, serta berdiskusi dengan kelompok tani. Ia menyoroti pentingnya penguatan program swasembada, optimalisasi irigasi, serta distribusi pupuk yang lebih baik. Menko Pangan juga menyerahkan bantuan drone penyemprot pertanian untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida.

Kunjungan berlanjut ke PT. Bumi Rojo Koyo, perusahaan peternakan dan produksi susu. Menko Pangan menekankan perlunya investasi di sektor peternakan untuk mengurangi ketergantungan impor susu.

“Saat ini, 85% kebutuhan susu kita masih impor. Pemerintah harus memastikan industri peternakan nasional berkembang agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tegasnya.(DIN/SUC)