Nelayan Pancer Gelar Tradisi Petik Laut ke-50, Ribuan Warga Ikut Meriahkan

BANYUWANGIHITS.ID – Tradisi tahunan Petik Laut kembali digelar masyarakat nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Upacara adat yang memasuki tahun ke-50 ini berlangsung khidmat di Pantai Pancer, Minggu (28/9/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Asisten Perekonomian Kabupaten Banyuwangi Dwiyanto yang mewakili Bupati, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nanang Avianto, Kadisbudpar Banyuwangi Dr. A. Taufiq Rohman, serta jajaran Forkopimda, perangkat desa, dan tokoh masyarakat.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan sambutan dari panitia, Kepala Desa Sumberagung, serta perwakilan Bupati. Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan doa bersama dan pelarungan sesaji ke Pulau Mustaka, disertai serah-serahan dan pemasangan cincin emas ke perahu nelayan.
Ketua panitia, Faisol Jamil, dalam sambutannya menegaskan bahwa tradisi Petik Laut merupakan warisan leluhur yang harus dijaga.
“Acara ini agenda tahunan yang tidak terpisahkan dari warga nelayan Pancer. Melalui tradisi ini, kita memanjatkan syukur sekaligus memohon keselamatan dalam mencari nafkah di laut,” ungkap Faisol.
Kepala Desa Sumberagung, Vivin Agustin, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga acara berjalan lancar.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan adat istiadat warisan leluhur ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, panitia juga menyerahkan penghargaan kepada PT Bumi Suksesindo (BSI) atas kontribusinya mendukung penyelenggaraan acara.
Sementara itu, Asisten Perekonomian Kabupaten Banyuwangi, Dwiyanto, menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya.
“Tradisi ini adalah warisan leluhur yang wajib kita lestarikan. Selain nilai budaya, acara ini juga berdampak pada peningkatan UMKM dan pertumbuhan ekonomi. Saat ini ekonomi Banyuwangi tumbuh sekitar 5 persen, menunjukkan perputaran ekonomi yang baik,” jelas Dwiyanto.
Puncak prosesi ditandai dengan pelarungan sesaji ke laut sekitar pukul 11.00 WIB. Nelayan setempat menganggap ritual ini sebagai wujud rasa syukur sekaligus doa keselamatan dalam mencari rezeki di lautan.
Bagi masyarakat Pancer, Petik Laut adalah tradisi sakral yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Acara pun selesai sekitar pukul 11.20 WIB dalam suasana lancar dan penuh kekhidmatan. (DIN/SUC)