Petik Sungai dan Buka Sawah, Tradisi Turun Temurun Petani di Banyuwangi

BANYUWANGIHITS.ID – Bedo deso mowo coro adalah sebuah peribahasa Jawa yang artinya beda desa berbeda cara atau adatnya.
Namun adat yang dipergunakan masyarakat petani Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran masih kental. Salah satu yang masih dipertahankan yakni
ritual buka sawah atau petik sungai.
Ini merupakan sebuah tradisi para petani untuk mengawali masa tanam padi yang menjadi syarat mutlak dan disakralkan.
Budaya ini sudah dilakukan secara turun temurun atau generasi ke regenerasi yang digelar dengan kenduri nasi tumpeng.
Tradisi ini sebagai bentuk wujud syukur atas rahmat dan kenikmatan yang diberikan Tuhan sekaligus sebagai mencari berkah dan keselamatan serta tolak balak.
Harapannya hasil panen dalam menggarap sawah bisa berjalan lancar dan hasil panen pun dapat meningkat.
Kepala Desa Wringinagung Kondang Suryaningrat mengatakan, puluhan petani yang memiliki lahan di sekitar lokasi tersebut salah satunya anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Yayuk Banar Sri Pengayom.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...