Seorang Pria di Banyuwangi Ditangkap atas Dugaan Penganiayaan dengan Senjata Tajam
Banyuwangihits.id – Seorang pria bernama Abdul Wahid (41), warga Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, berhasil diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Wongsorejo pada Sabtu (10/1). Abdul Wahid diduga melakukan penganiayaan dengan senjata tajam terhadap seorang korban bernama SP (36).
Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, S.H., menjelaskan bahwa penganiayaan terjadi pada malam tahun baru, tepatnya hari Selasa (31/12) sekitar pukul 21.20 WIB di Jl. Hasanudin, depan RTH Sumberkencono.
“Korban mengalami luka robek di bagian perut kanan setelah pelaku menyerangnya dengan sebilah parang,” ujar AKP Eko.
Berdasarkan laporan kepolisian, insiden bermula ketika SP sedang berhenti di tepi jalan sambil menunggu temannya. Di seberang jalan, pelaku terlihat sedang minum bersama dua orang rekannya. Tak lama kemudian, Abdul Wahid mengambil sebilah parang dari jok motornya, mendatangi korban, dan mengancam,
“Kamu yang namanya SP, mati kamu sekarang.” Pelaku lalu mengayunkan parang ke arah kepala dan perut korban.
“Korban sempat berusaha menghindar, dan berhasil melarikan diri. Selanjutnya ia segera mendapat perawatan di UGD Puskesmas Bajulmati. Setelah itu, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Wongsorejo,” tambah Kapolsek.
Usai kejadian, pelaku sempat melarikan diri ke Sumenep, Madura. Namun, berkat kerja sama antara Unit Reskrim Polsek Wongsorejo dan anggota TNI dari Koramil Wongsorejo, Abdul Wahid berhasil diamankan pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaku saat ini ditahan di Polsek Wongsorejo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebagai barang bukti, polisi mengamankan sebilah parang dan satu helai kemeja krem milik korban yang terdapat bercak darah dan lubang di bagian perut. Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi, di antaranya Roni Eko Purwanto dan Feri Setiawan, yang berada di lokasi kejadian.
“Tersangka kini ditahan di Rutan Polsek Wongsorejo. Kami telah melakukan koordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Banyuwangi dan JPU untuk menyelesaikan proses penyidikan,” jelas AKP Eko.(DIN/SUC)
