Tiga Istilah Tsunami Versi Kearifan Lokal Banyuwangi

BANYUWANGIHITS.ID – Tsunami dahsyat pernah terjadi di pantai selatan Banyuwangi pada tahun 1994 silam, tepatnya di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Pada 26 Desember 2004 pun telah menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi warga Aceh bahkan dunia.
Karena di akhir tahun itu, Aceh diterjang tsunami dahsyat yang merenggut nyawa ribuan orang yang sebagian dari mereka tak dikenali hingga kini.
Tsunami Aceh juga merembet ke beberapa negara lain termasuk Thailand, Malaysia bahkan Srilanka saking dahsyatnya ketika itu.
Peristiwa tsunami Aceh bermula dari gempa magnitudo 9,3 yang terjadi sekitar pukul 07.59 WIB pada Minggu 26 Desember 2004.
Gempa dirasakan selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut. Gempa ini termasuk gempa dangkal.
Menurut GM Geopark Ijen, Abdillah Baraas, tsunami yang terjadi di Aceh dan Pancer merupakan siklus yang bisa saja terjadi lagi. Dan istilah tsunami bukan berasal dari Indonesia.
“Tsunami itu berasal dari Jepang, bukan asal Indonesia,” kata sarjana geologi ITB.
Di Indonesia sebetulnya memiliki istilah sendiri yang menurut orang Jepang sebagai tsunami. Istilah itu sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu.
“Di Banyuwangi dikenal banyu lampeg, banyu munggah, segara banjir yang oleh Jepang disebut tsunami,” terang Abdillah Baraas. (RED/YAT)