Tutup Iklan X

Wisatawan Asal Jember Meradang, Disebut Mabuk Sewaktu Dikeroyok

Redaksi Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Korban dugaan pengeroyokan disertai perampasan di Pulau Merah membantah sedang mabuk.

Bantahan wisatawan asal Jember ini terkait isu yang dikembangkan seputar aksi pengeroyokan dan perampasan barang berharga yang dialami.

Atas peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan tersebut membuat dua orang wisatawan asal Jember itu mengalami trauma.

Apalagi barang berharga milik mereka juga diduga dirampas. Barang itu berupa satu unit handphone dan dompet yang berisi uang tunai sekitar Rp 1,8 juta.

Isu mabuk tersebut dibantah, Dimas Febri Listiyanto (28), salah satu wisatawan asal Jember yang mengalami dugaan pengeroyokan dan perampasan barang berharga di Pulau Merah.

“Itu tidak benar mas,” bantah Dimas Febri Listiyanto, Jumat 23 September 2022.

Saat itu dua mobil rombongan wisatawan asal Jember yang membawa dirinya bersama keluarga baru tiba di destinasi wisata Pulau Merah. Tiba-tiba mereka dihampiri orang tak dikenal dan berbuat kasar padanya.

Baca juga :  Wapres Gibran Turun ke Sawah Bersama Petani dan Kementan Perbaiki Sistem Tanam dan Hilirisasi Industri Gula

“Kalau saya mabuk tidak sampai ke Pulau Merah. Toh itu baru nyampek, terus didatangi dan dikeroyok,” bebernya.

Terkait kabar yang menyatakan dirinya sedang bertengkar dengan sang istri, Dimas tidak menampik. Namun itu hanya cekcok biasa.

Menurut Dimas, kehadiran orang tak dikenal itu bukannya ingin melerai justru berbuat tidak baik.

Awalnya dirinya yang dikeroyok. Istrinya yang melihat sang suami jadi bulan-bulanan belasan orang sontak teriak.

Setelah itu datang salah satu teman korban bernama Abdul Muksi (27). Niat ingin melerai justru juga ikutan dipukuli.

“Awalnya saya sendiri yang dikeroyok, terus lihat saya dipukuli, istri saya teriak-teriak ke teman saya, niat bantuin juga dikeroyok,” ungkapnya. (RED/YAT)