Tutup Iklan X

Galih Kearifan Lokal, Pemuda Desa Kaliploso Belajar Ritual Tanam Padi

Sejumlah Remaja Desa Kaliploso Belajar Prosesi Menanam Padi Bersama Tokoh Masyarakat Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. (Foto: Ikhwan Banyuwangihits)
Sejumlah Remaja Desa Kaliploso Belajar Prosesi Menanam Padi Bersama Tokoh Masyarakat Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. (Foto: Ikhwan Banyuwangihits)

BANYUWANGI – Sekelompok remaja yang tergabung dalam  Pemuda Peduli Masyarakat (KP2M) mencoba menggali kearifan lokal di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Penggalian itu diantaranya dengan kembali mempelajari adat-istiadat daerah sekitar.

Fasrul Anugrah koordinator Pemuda Kaliploso mengatakan, bila kegiatan ini menitik beratkan pada sejumlah ritual dalam prosesi menanam hingga memanen padi. Menurutnya kegiatan itu menjadi penggalian nilai budaya yang penting agar tidak luntur kedepanya.

“Dalam memanen padi itu ternyata banyak ritual, ada tiga tahapan ritual mulai menanam sampai memanen padi. Pertama yakni Tiris, kedua ada  Mbuntoni dan yang terakhir ada Methek,” kata Fasrul sapaan akrabnya, Sabtu (17/4/2021).

Tiris, menurut Fasrul, dilakukan sebelum proses penanaman. Ritual adat ini menggunakan cok bakal atau takir kecil terbuat dari daun kelapa yang terdiri dari berbagai isian. Kemudian diletakkan di salah satu lahan pertanian tetapi tergantung dari pemilik sawah karena setiap daerah memiliki ritual yang berbeda.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...