Tutup Iklan X

Akibat Bakar Sampah, 3 Hektar Lahan Di Banyuwangi Hangus Terbakar

foto : Jaenudin Banyuwangihits.id

 

Banyuwangihits.id – Kebakaran lahan dan rawa melanda daerah pantai Plengsengan di Kelurahan Lateng, Banyuwangi pada Minggu, 14 Juli 2024 lalu. Kebakaran tersebut dilaporkan pertama kali oleh seorang warga bernama Winarti pada pukul 17.58 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Tim Damkarmat, kebakaran diduga bermula dari seseorang yang membakar sampah. Api yang tertiup angin menjalar ke ranting-ranting pohon bambu dan lahan di pantai Ancol, melahap sekitar 3 hektar lahan.

Laporan ini diterima oleh Call Center Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi yang langsung diteruskan kepada Regu Brama 2. Tim segera bergerak ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 18.02 WIB. Pemadaman dimulai satu menit kemudian dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.18 WIB. Setelah berhasil memadamkan api, Tim Damkarmat menggunakan mikrofon untuk mengimbau warga agar tidak membakar sampah sembarangan.

Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, Salam Bikwanto S.AP, mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Namun, akses jalan yang sulit menuju lokasi kebakaran menjadi kendala utama, ditambah dengan kerusakan pada Unit Ayaxx 03 yang harus diderek menggunakan Unit Rescue Jepang, serta kebocoran pada selang ukuran 1,5 inci.

Baca juga :  Patroli Besar-Besaran Amankan Banyuwangi Jelang Idul Adha

“Untuk meninjau titik kebakaran yang sulit dijangkau, kami juga memerlukan bantuan drone,” ujar Bikwanto.

Dalam upaya pemadaman ini, berbagai unit dan unsur terlibat termasuk Agisena BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Banyuwangi, Relawan Ambulance 24 jam, dan warga setempat.

Belum diketahui kerugian materi akibat kebakaran ini. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi akan terus mengupdate informasi terkait kejadian ini.

“Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membuang sampah, khususnya di daerah yang rawan kebakaran seperti lahan dan rawa,” tambah Bikwanto. (DIN/SUC)