Tutup Iklan X

Banyuwangi Butuh Terminal Kargo

Redaksi Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Banyuwangi yang menjadi pintu masuk kendaraan logistik ke Bali dan wilayah Indonesia timur sangat layak untuk memiliki Terminal Kargo.

Keberadaan Terminal Kargo ini bagi kalangan sopir logistik bisa dijadikan lokasi bongkar muat maupun parkir sementara ketika berada di Banyuwangi.

Saat ini kendaraan logistik lebih banyak parkir sementara di area parkir SPBU, kantong parkir yang dikelola perseorangan dan tepi jalan yang memiliki bahu jalan lebar.

Jika Terminal Kargo ini terwujud maka bongkar muat truk logistik dan parkir kendaraan berat lebih tertib dan menghasilkan PAD.

Pengelolaan Terminal Kargo ini nanti berada di bawah bendera Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi selaku operator.

Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia Indonesia (ASLI), Slamet Barkah, menilai sudah waktunya Bumi Blambangan memiliki Terminal Kargo.

Apalagi jika melihat Kabupaten Jembrana, Bali, yang lebih dulu memiliki Terminal Kargo bagi bongkar muat dan parkir sementara kendaraan logistik.

Baca juga :  Pembukaan Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Etape I Digelar di Pesanggaran

Bagi Slamet Barkah, potensi Banyuwangi untuk mengembangkan Terminal Kargo sangat bagus dan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Truk – truk yang parkir di SPBU dan kantong parkir perseorangan bayar Rp 10 ribu per hari. Padahal Banyuwangi menjadi pintu masuk menuju Bali, NTB dan NTT,” ungkapnya.

Dalam pandangan Slamet Barkah, Terminal Kargo yang potensial letaknya di wilayah Banyuwangi utara, yakni Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

“Sisi utara Terminal Sritanjung yang masih banyak pohon jatinya itu bisa dimanfaatkan. Karena truk logistik arah Bali dan Indonesia timur menyeberangnya dari Ketapang,” tutur Slamet Barkah. (RED/YAT)