Tutup Iklan X

Ciri Orang telah Menjumpai Malam Lailatul Qadar

Redaksi Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) Profesor Muhammad Quraish Shihab menyebutkan dua tanda bagi orang yang menerima kesempatan berjumpa dengan malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan atau 83 tahun.

Umat muslim saling berlomba untuk mencari berkah di malam Lailatul Qadar yang jatuh di 10 hari terakhir Ramadan.

Dua tanda berjumpa Lailatul Qadar itu yakni bertambahnya kebaikan dan merasakan adanya ketenangan.

“Pertama, bertambahnya kebaikan. Kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan yang menyeluruh, dari perkataan, sikap, hingga perbuatannya,” kata Prof Quraish di kutip dari NU Online.

Adapun tanda ketenangan, lanjut Quraish Shihab, mayoritas ulama mengartikan ketenangan atau kedamaian yang dimaksud sifatnya berkelanjutan, sebagimana termaktub pada ayat terakhir surat Al-Qadar.

“Salamun hiya hattaa mathla’il fajr, pada malam itu, kedamaian dirasakan oleh orang yang beruntung menjumpai malam lailatul qadar hingga terbitnya fajar. Atau keesokan harinya,” terang pengarang Tafsir Al-Misbah itu.

Baca juga :  Banting Setir ke Kanan, Truk Tabrak Mobil Agya di Jalan Wongsorejo Banyuwangi

Paparan yang ia sandarkan pada ayat itu juga menceritakan bahwa pada malam tersebut malaikat turun ke bumi.

Selain itu, kalimat mathla’il fajr (terbitnya fajar) juga diartikan sebagai terbitnya kehidupan baru bagi manusia setelah mengalami kematian.

“Dalam kitab al-Shiyam, dikatakan bahwa malam lailatul qadar ada di antara sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Ketetapan itu berdasar pada hadits Bukhari yang diriwayatkan oleh Aisyah,” jelas pakar tafsir Al Qur’an itu.

Ada beberapa kesunahan yang bisa dilakukan umat Islam dalam mengisi sepuluh malam terakhir sembari menunggu lailatul qadar. Seperti memperbanyak shalat sunah, berdoa, membaca wirid dan hal lain yang bersifat ibadah. (RED/YAT)