Tutup Iklan X

Dari Suka Cerita Perang Sampai Jadi Kolektor Benda Kuno

Agung Setio Putro (40) Warga Desa Balak, Kecamatan Songgon Banyuwangi Salah Seorang Pengoleksi Barang Pusaka, Senin (30/05). Nur Wahid/Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Semakin majunya jaman bukan berarti menghalangi beberapa kalangan untuk mengoleksi hal-hal berbau klasik.

Salah satunya adalah Agung Setio Putro (40) warga Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Ayah dari dua orang anak yang biasa di panggil Agung ini mulai mengoleksi pusaka pada tahun 2011 lalu.

Ketika itu Agung bergabung dengan salah satu paguyuban pelestari budaya di Banyuwangi.

“Awalnya saya memiliki pusaka jenis badik kuno warisan dari ayah ketika saya masih duduk di bangku SMA. Karena hobi saya adalah membaca cerita tentang peperangan. Akhirnya pada tahun 2011 saya memutuskan untuk bergabung dengan salah satu paguyuban pelestari budaya yang ada di Banyuwangi,” lontar Agung.

Bukan hanya sekedar mengoleksi saja. Rernyata Agung juga mempelajari tentang filosofi yang terdapat di dalamnya.

“Setelah saya pelajari ternyata banyak terdapat banyak filosofi yang terdapat dalam sebuah pusaka terutama keris. Ternyata leluhur kita memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa,” nilainya.

Baca juga :  Korban Ke-47 KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Perairan Blimbingsari

Karena dalam sebuah keris ada keelokan dari segi tehnik tempa, tehnik ukir, tehnik lipat dan spiritual. Sehingga pusaka yang dihasilkan memiliki pamor (corak) yang luar biasa dan mengandung makna yang dalam.

Tidak hanya mengoleksi pusaka jenis keris saja. Agung ternyata mengoleksi beberapa jenis pusaka lain berupa tombak, songsong, oedang, pistol kuno, koin kuno, serta beberapa assesoris kuno lainnya. (NUR WAHID/YAT)