Tutup Iklan X

Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025 di Kemiren Hadirkan Hangatnya Kebersamaan dan Kearifan Lokal

Ribuan warga tumpah ruah di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, untuk meramaikan Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025. Foto : Jaenuddin Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Ribuan warga tumpah ruah di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, untuk meramaikan Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025, Sabtu (8/11/25) malam. Tradisi masyarakat Using ini kembali menghadirkan suasana hangat kebersamaan lewat ritual ngopi massal yang menjadi ciri khas budaya lokal Banyuwangi.

Acara tersebut turut dihadiri Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol Arm Triyadi Indra Wijaya, serta tokoh masyarakat dan sejumlah stakeholder terkait.

Kegiatan diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan penampilan Tari Cunduk Menur, tarian khas Using yang mencerminkan kekayaan budaya dan filosofi masyarakat Kemiren. Kepala Desa Kemiren dalam sambutannya menegaskan bahwa Festival Ngopi Sepuluh Ewu merupakan simbol jati diri warga Using yang harus dijaga kelestariannya dari generasi ke generasi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas tingginya partisipasi dan antusiasme masyarakat dalam menjaga tradisi ini.

Baca juga :  112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Terserang Diare, Dinkes Ambil Sampel Makanan untuk Uji Lab

“Festival ini bukan sekadar menikmati kopi. Ini tentang merawat nilai kebersamaan, gotong royong, dan kearifan lokal, sekaligus menggerakkan ekonomi desa,” ujar Ipuk.

Pembukaan resmi festival ditandai dengan minum kopi bersama antara Bupati, Kapolresta, Dandim, tamu mancanegara, serta warga yang memenuhi jalan utama desa. Momen ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga tradisi budaya.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan kegiatan budaya masyarakat Using.

“Polresta Banyuwangi memastikan keamanan dan kelancaran acara agar warga bisa menikmati festival dengan aman dan tertib,” ungkapnya.

Setelah prosesi pembukaan, jajaran Forkopimda berkeliling menyapa warga dan pelaku UMKM yang menjajakan kopi Using, tape ketan, serta berbagai jajanan tradisional di sepanjang jalan desa.

Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2025 kembali menegaskan Banyuwangi sebagai daerah kaya budaya yang kompak menjaga warisan leluhur. Melalui secangkir kopi, masyarakat dan pemimpin daerah menyatu dalam nuansa kebersamaan dan semangat menjaga tradisi. (DIN/SUC)