Tutup Iklan X

Isolasi Terpusat di Banyuwangi Tetap Aktif, Meski Banyuwangi Masuk PPKM Level 2

dr Widji Lestariono Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi/Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Banyuwangi. (Foto : Ikhwan Banyuwangihits.id)

BANYUWANGIHITS.ID – Pelayanan tempat isolasi terpusat (isoter) yang terletak di masing – masing kecamatan di Banyuwangi dipastikan tetap aktif. Meskipun status PPKM kabupaten paling ujung timur pulau Jawa berada di Level 2.

Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, tetap diaktifkannya tempat isolasi terpusat ini, dimaksudkan untuk tetap menjaga kestabilan kondisi daerah. Kemudian meminimalisir resiko penularan dilingkungan keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

” Prinsipnya kita akan terus berjaga-jaga dan berupaya mengoptimalkan isoter dan meminimalkan isolasi mandiri,” kata dr. Rio sapaan akrabnya, Sabtu (11/9/2021).

Selain dengan tetap mengoptimalkan tempat isolasi terpusat. Upaya dalam percepatan vaksinasi juga menjadi fokus Dinkes Banyuwangi untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

“Sementara ini vaksinasi dosis pertama yang sudah dilaksanakan di Banyuwangi mencapai 48 persen. Untuk dosis kedua mencapai dua puluh dua persen,” ungkapnya.

Update terakhir dari data satgas Covid-19 kabupaten Banyuwangi. Pada tanggal 07 September Tahun 2021, Ketersediaan Bed Isolasi maupun Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Rujukan sebanyak 379 unit. Sementara keterisian pasien hanya 30 unit bed saja.

Baca juga :  Rotasi Pejabat di Polresta Banyuwangi: Serah Terima Jabatan Berlangsung Khidmat

“Bed Occupancy Rate atau BOR kita mencapai angka tujuh koma sembilan pulu dua persen saja. Dengan rincian enam belas orang dalam perawatan isolasi dan empat belas orang di ICU,” ungkapnya.

Kendati demikian, dr Rio tetap berpesan kepada masyarakat agar tetap waspada, dan tidak ada euforia yang berlebihan.

Mengingat turunnya status menjadi PPKM Level 2 di kabupaten Banyuwangi adalah berkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan. Selain itu, juga dikarenakan tingginya antusias warga untuk mengikuti program vaksinasi. (IKHWAN/DIK)