Tutup Iklan X

Jumlah Korban Anak-anak Makin Melejit Akibat Serangan Israel di Gaza

Pejuang Houthi Menembakkan Granat Anti-Tank Saat Melakukan Manuver Militer di Dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Foto: REUTERS/HOUTHI MEDIA CENTER

 

Banyuwangihits.id – Israel semakin gencar melakukan serangan terhadap Gaza, baik melalui jalur udara maupun darat. Akibat serangan tersebut, dihitung sejak 2019, jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza dalam tiga minggu terakhir lebih banyak dibandingkan jumlah total korban tewas dalam konflik di seluruh dunia.

Berdasarkan data organisasi non-pemerintah Save the Children, sejak 7 Oktober, setidaknya 3.324 anak telah terbunuh di Gaza, sementara 36 anak meninggal di Tepi Barat. Selanjutnya, pada Jumat (03/11/23), sebanyak 3.760 anak-anak dari total 9.061 warga tewas di Jalur Gaza.

Mengutip laporan dari Sekretaris Jenderal PBB tentang anak-anak dan konflik bersenjata, Save the Children menyebut total 2.985 anak terbunuh di 24 negara pada tahun 2022. Sementara sebanyak 2.515 pada tahun 2021 dan 2.674 pada tahun 2020 di 22 negara.

“Kematian satu anak adalah satu hal yang terlalu banyak, namun ini adalah pelanggaran berat yang sangat besar,” kata Direktur Save the Children untuk wilayah Palestina Jason Lee, seperti dikutip Al Jazeera.

Baca juga :  Membanggakan, Anak Buruh Tani di Kedungwungu Banyuwangi Diterima di ITB Jalur Prestasi

Jason Lee pun menyuarakan gencatan senjata. Menurutnya, gencatan senjata penting dilakukan untuk memastikan keselamatan anak-anak.

“Gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan mereka,” tambahnya.

Ia meminta komunitas internasional untuk mendahulukan masyarakat dibanding politik, agak tidak semakin banyak korban anak-anak yang berjatuhan dalam serangan tersebut.

“Komunitas internasional harus mendahulukan masyarakat dibandingkan politik. Setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat menyebabkan anak-anak terbunuh dan terluka. Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah dan rumah sakit,” jelasnya. (Redaksi)