Tutup Iklan X

Konsumsi Nasi Goreng di Koperasi Pondok, 4 Santri Masuk Puskesmas

Santri yang Diduga Keracunan saat Diperiksa Tim Medis. (Foto : Ikhwan Banyuwangihits.id)

BANYUWANGIHITS.ID – Empat santri di salah satu pondok pesantren, di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami hal yang kurang mengenakkan. Sakit perut, muntah, hingga diare dirasakan 4 Satri usai mengkonsumsi nasi goreng basi.

Diketahui, kejadian itu bermula saat para santri mengkonsumsi nasi goreng yang dijual oleh koperasi pondok, sisa dari kantin sekolah. Pada malam harinya, tiba-tiba para santri mengeluh sakit perut, muntah hingga diare.

“Tidak ada apa-apa hanya sakit perut, (maaf) mencret. Ada sekitar empat orang,”  kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Azhar Tembokrejo, Muncar, KH. Abdillah As’ad, Kamis (7/10/2021).

Menurut kyai yang kerap disapa Gus As’ad itu, para santri memang setiap hari selalu makan pagi. Namun pada saat kejadian itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya dikonsumsi oleh para santri.

“Saya sendiri kurang begitu paham karena posisi masih di Jember,” ungkap Gus As’ad.

Sedangkan untuk penanganan medis dari ke-empat orang santri itu, pihak Ponpes Al Azhar sudah menyediakan tim kesehatan  khusus dari ndalem pondok.

Baca juga :  Mempererat Kebersamaan, Hj. Istianah Kunjungi PAC Muslimat Kalipuro

“Tidak sampai ke puskesmas. Kami ada tim medis khusus, baru kalau darurat kita bawa,” tandas Pengasuh Ponpes Al Azhar Tembokrejo, Muncar, KH. Abdillah As’ad.

Meski begitu, pihak ndalem pondok pesantren menolak jika peristiwa yang menimpa santrinya itu disebut sebagai sebuah insiden keracunan massal.

Sementara itu, Kapolsek Muncar Kompol Zaenuri membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa berawal saat empat santri itu mengkonsumsi nasi goreng di malam harinya.

“Sekitar pukul 02.00 WIB, mereka mengeluhkan sakit perut hingga BAB, setelah itu kepalanya pusing,” kata Zaenuri saat dikonfirmasi.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pengasuh pondok, dan diteruskan ke puskesmas setempat untuk dilakukan penanganan medis.

“Pembina pondok tadi siang lapor ke puskesmas. Kemudian diperiksa. Sekarang tinggal kepalanya yang pusing, BAB nya sudah selesai,” terangnya. (IKHWAN/DIK)