Optimalisasi Kinerja, Perhutani Banyuwangi Barat Kenalkan Metode Bor kepada Penyadap Getah Pinus

BANYUWANGIHITS.ID – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para penyadap getah pinus, Rabu (19/1/2022).
Pelatihan langsung dilakukan di lokasi penyadapan getah pinus yang berada di petak 37A1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Soko, BKPH Licin, Banyuwangi.
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi, mengatakan pelatihan sadapan dengan Metode Bor tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap optimalisasi penyadapan getah pinus, agar dapat memenuhi target getah.
“Untuk peningkatan produksi getah dan sasaran mutu Perum Perhutani Divisi Produksi Sadapan dengan Metode Bor di Wilayah Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur,” kata Dedy Kamis (20/1/2022).
Dedy Siswandhi mendorong para penyadap getah untuk lebih optimal kinerjanya, karena hasil sadapan tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Selain menyemangati, kita juga memberikan ilmu dan memcontohkan tata cara menyadap getah pinus yang baik dan benar,” ungkap Dedy.
Dalam pelatihan tersebut disaksikan langsung Kadivre Jawa Timur Karuniawan Putra Sanjaya, Wakadivre Jatim, Ratmanto Trimahono, Kadiv Produksi Ema Ismariana dan Prof. Naim Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
“Selain juga dihadiri Padang Jayanto peneliti sadapan bor dari Perhutani Forest Institute (PeFI) serta para 12 Administratur Getah di Jawa Timur beserta perwakilan Asper dan Mandor berprestasi,” tambahnya.
Kadivre Jatim, Karuniawan Putra Sanjaya, menyampaikan bahwa Banyuwangi Barat sangat cocok sebagai tempat pelatihan karena hutannya masih bagus dan normal.
“Pohon damar tinggi dan besar, pinusnya tumbuh merata dan rapat. Juga ditekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam upaya peningkatan produksi getah pinus,” terangnya.
Kadiv Produksi, Ema Ismariana menyampaikan bahwa salah satu kebijakan Direksi tahun 2022 adalah sasaran mutu premium dan super premium bisa 20%.
“Untuk itu kita adakan pelatihan sadapan dengan metode bor tersebutla,” tandas Ema. (SIS/DIK)