Tutup Iklan X

Paltuding Tempo Dulu, Bukan Pos Pendakian Tapi Peternakan Kuda

Redaksi Banyuwangihits. Id

BANYUWANGIHITS. ID – Nama Paltuding sangat familiar di kalangan pendaki maupun wisatawan yang hendak naik ke Kawah Ijen.

Suasana Paltuding dari dulu hingga sekarang nyaris tiada perubahan. Kawasan ini tetap asri dengan rimbunnya pepohonan khas hutan.

Dari sisi bangunan, saat ini telah berdiri beberapa unit gedung untuk kepentingan kemudahan fasilitas para wisatawan termasuk pendaki.

Di Paltuding para wisatawan dan pendaki wajib melakukan registrasi dan membeli tiket untuk naik ke puncak Kawah Ijen.

Baru setelah proses registrasi dan pembelian tiket kelar para pendaki diperkenankan untuk naik ke puncak kawah untuk melihat eksotisme kaldera dan penambang belerang.

Tahun 1920, Paltuding yang merupakan pintu pendakian menuju puncak Kawah Ijen ternyata telah dikelola.

Menurut Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, tahun 1920 Paltuding menandai lokasi peternakan kuda.

“Ini dikuatkan dengan dokumen foto yang saat ini dimiliki oleh Museum Blambangan Banyuwangi,” terang Dewa Alit Siswanto.

Baca juga :  Antisipasi Banjir Dinas Pengairan dan Polisi Siagakan Alat Berat di Jembatan Alas Malang

Di foto tersebut, suasana peternakan kuda di Paltuding itu mirip situasi Eropa jaman dulu. Terlihat berbagai jenis kuda sedang makan rumput.

Di sekitar area peternakan berdiri beberapa unit bangunan yang berfungsi sebagai kandang dan penunggu peternakan.

Sejarah mengenai Paltuding 1920 yang menjadi lokasi peternakan kuda dapat dilihat di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. (RED/YAT)