Pemkab Banyuwangi Gelar Rakor Darurat Tangani Kenakalan dan Kekerasan Remaja

BANYUWANGIHITS.ID – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan Rapat Koordinasi Darurat di Aula Rempeg Jogopati, Minggu (5/1), untuk membahas peningkatan kenakalan dan kekerasan remaja di wilayah tersebut. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd., M.Kp., bersama Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama S. Putra, S.I.K., M.Si., M.H., serta dihadiri Forkopimda, stakeholder terkait, dan lembaga keagamaan serta keremajaan.
Masalah yang dibahas dalam rakor ini meliputi penyalahgunaan miras dan narkoba, balap liar, serta peningkatan kasus HIV/AIDS di kalangan remaja. Bupati Ipuk menyatakan bahwa meskipun Pemkab dan DPRD telah menerbitkan perda terkait masalah sosial ini, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menekan angka kenakalan remaja.
“Kenakalan remaja yang terus meningkat memerlukan penanganan serius. Kami mengajak seluruh instansi dan masyarakat untuk bekerja sama mengatasi masalah ini,” ujar Bupati Ipuk.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama S. Putra, memaparkan sejumlah langkah strategis untuk mengatasi kenakalan remaja, termasuk pembentukan panti rehabilitasi bagi anak-anak yang bermasalah, pengawasan aktivitas balap liar melalui pos pantau, serta pembuatan sirkuit untuk menyalurkan hobi balap secara aman.
“Upaya represif telah dilakukan, namun pencegahan berbasis kolaborasi jauh lebih efektif. Pendirian pos pantau dan fasilitas seperti sirkuit adalah solusi jangka panjang untuk menjaga ketertiban,” jelas Kombes Pol Rama.
Hasil rakor ini melahirkan beberapa rekomendasi, seperti pembentukan tim gabungan lintas instansi, penguatan peran Karang Taruna, pembentukan Satgas P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) di setiap desa, serta pelibatan pondok pesantren dalam pembinaan remaja.
Hanum, perwakilan dari sebuah NGO di Banyuwangi, menambahkan pentingnya membentuk Forum Anak Desa sebagai wadah bagi remaja untuk menyampaikan aspirasi dan terlibat dalam kegiatan positif.
“Kami juga memiliki program konseling keluarga yang bisa diterapkan di lebih banyak desa untuk mencegah kenakalan remaja,” ungkapnya.
Semua pihak yang hadir menyepakati perlunya kerja sama untuk menangani masalah ini melalui langkah preventif dan penegakan hukum. Diharapkan, upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda Banyuwangi. (GAN/SUC)