Perangi Disinformasi, Polresta Banyuwangi Ajak Masyarakat Bangun Ruang Digital Sehat

BANYUWANGIHITS.ID – Polresta Banyuwangi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membendung maraknya disinformasi di ruang digital. Hal itu disampaikan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Peradaban Positif di Era Digital”, Sabtu (06/12/2025).
FGD tersebut digelar bersama Komunitas Banyuwangi Positif dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), serta dihadiri sejumlah pejabat dan perwakilan organisasi, jurnalis, dan komunitas.
Dalam sambutannya, Kapolresta menyampaikan bahwa derasnya arus informasi di era digital membawa risiko yang harus diantisipasi bersama. Menurutnya, disinformasi kini berdampak langsung pada stabilitas sosial dan citra daerah.
“Satu unggahan yang tidak akurat dapat memicu keresahan dan mempengaruhi kepercayaan publik. Dampaknya bisa meluas hingga menghambat program pembangunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Banyuwangi yang tengah berkembang pesat juga tidak lepas dari potensi gangguan akibat penyebaran informasi yang tidak benar.
Kapolresta juga mengapresiasi Komunitas Banyuwangi Positif yang aktif mendorong literasi digital dan menghadirkan konten verifikatif. Ia menegaskan, upaya melawan disinformasi harus dilakukan melalui kolaborasi pemerintah, aparat keamanan, jurnalis, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas digital.
Sebagai bagian dari Muskorda IJTI, kegiatan ini menegaskan peran pers sebagai mitra strategis kepolisian dalam menjaga kualitas informasi publik.
“Jurnalis profesional yang memegang teguh kode etik adalah garda terdepan dalam memastikan masyarakat menerima informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolresta juga menyampaikan penghargaan kepada Syamsul Arifin (Mas Bono) atas pengabdiannya memimpin IJTI Korda Banyuwangi periode 2022–2025.
Ia menegaskan, penguatan literasi digital merupakan langkah jangka panjang untuk menciptakan ruang digital yang sejuk dan konstruktif, serta mendorong masyarakat lebih cakap memverifikasi informasi dan menyebarkan konten positif.
“Ruang digital yang sehat adalah fondasi bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan,”pungkasnya. (DIN/SUC)
