Peringati Hari Lahir ke-78, Kanwil Kemenkumham Gelar Rangkaian Kegiatan di Banyuwangi
Banyuwangihits.id – Dalam rangka memperingati hari lahir yang ke-78, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim gelar berbagai pelayanan publik dan bakti sosial pengentasan stunting di Banyuwangi, Senin (24/07/23).
“Kami memilih Banyuwangi sebagai tempat untuk memeriahkan peringatan hari lahir Kemenkumham yang ke-78, karena memang Banyuwangi ini sangat spesial,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari.
Imam menyebut, Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang sangat bervariasi, mulai dari pegunungan, lautan, hingga taman nasional.
Adat istiadat Suku Osing di Banyuwangi juga sangat dijunjung tinggi, sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
“Melihat begitu besarnya potensi Banyuwangi, kami merasa perlu hadir untuk memberikan kepastian dan pelindungan hukum. Khususnya bagi masyarakat yang selama ini menggerakkan ekonomi melalui usaha-usaha kreatif dan memanfaatkan pariwisata sebagai ladang utama penggerak ekonomi,” ungkap Imam.
Berpusat di Taman Blambangan, kegiatan diawali dengan bersepeda mengelilingi pusat kota.
“Kami juga memanfaatkan momentum ini untuk membuka pelayanan publik melalui program Pelayanan Hukum dan HAM bergerak,” lanjut Imam.
Seluruh elemen Kemenkumham dilibatkan untuk memeriahkan kegiatan dengan memberikan berbagai pelayanan, mulai pelayanan paspor, pendaftaran kekayaan intelektual seperti merek, hak cipta dan paten, pelayanan bantuan hukum gratis, hingga pengaduan HAM.
Imam menjelaskan, pihaknya juga menyediakan booth untuk pelayanan pendirian perseroan perorangan, legalisasi dan apostille, serta penerbitan keterangan hak waris.
Tidak hanya itu, Touring Bakti Sosial Pengentasan Stunting juga masuk dalam rangkaian kegiatan tersebut.
“Kami juga menyalurkan bantuan langsung untuk intervensi pengentasan masalah stunting baik untuk bayi stunting maupun bayi yang berpotensi stunting di Banyuwangi berupa 1.600 paket makanan bergizi,” jelas Imam.
Imam menjelaskan, sumber dana yang digunakan untuk bakti sosial ini berasal dari tali asih sekitar 5.000 insan pengayoman di Jawa Timur, termasuk stakeholder yang tergerak menyalurkan bantuan.
“Seluruh jajaran kami, baik lapas, rutan, rupbasan, bapas, imigrasi hingga balai harta peninggalan ikut mengulurkan tangannya dalam kegiatan bakti sosial ini,” urai Imam.
Imam berharap, kegiatan bakti sosial menjadi pemantik kesadaran masyarakat agar lebih peduli dalam penanganan masalah stunting.
“Karena penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya Pemerintah saja, tetapi juga setiap keluarga Indonesia,” ucapnya.
Tampak mendampingi Kakanwil Kemenkumham Jatim meninjau booth kegiatan, Sekda Pemkab Banyuwangi Mujiono. (IND/DIN)