Tutup Iklan X

Dua Orang Buruh Migran Asal Banyuwangi Positif Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi dr. Wiji Lestariono. (Foto: Hermawan Banyuwangi Hits)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi dr. Wiji Lestariono. (Foto: Hermawan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits- Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyatakan ada 2 orang buruh migran Indonesia (BMI) asal daerahnya yang positif Covid-19.

Juru Bicara Penanganan Covid-19  Banyuwangi, Wiji Lestariono mengatakan, Dua orang yang dinyatakan positif Covid-19  tersebut saat ini  telah menjalani karantina selama 14 hari di Balai diklat ASN Licin.

“Dua orang buruh migran itu  dari negara penampatan  Malaysia,”ujar Wiji Lestario

Menurut Rio sapaan akrab Wiji Lestariono, ke dua orang buruh migran itu kondisinya saat ini dalam keadaan stabil karena mereka masuk dalam katagori OTG atau orang tanpa kejala. Ada totoal 191 buruh migran asal Banyuwangi yang pulang kampung menjelang lebaran ini.

Dari jumlah tersebut 161 orang  sudah kembali ke daerahnya masing-masing, sedangkan 30 orang masih menjalani isolasi selama 3 hari.

“Sekitar 161 sudah pulang,  yang masih tinggal disana sekarang 30. Dari jumlah itu yang posisitif Covid-19 ? Ada 2 orang saat ini sedang menjalani isolasi di balai diklat  Licin juga cuman di area terpisah. OTG itu dari Malaysia,”tambah Rio Senin (10/5/2021) di Banyuwangi.

Baca juga :  Nelayan Hilang Saat Mencari Kerang di Pantai Grajagan Usai Perahu Diterjang Anging Kencang

Rio menambahkan, diperkirkan buruh migran Indonesia asal Banyuwangi yang pulang kampung masih terus berdatangan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.

“Karena mayoritas  buruh migran yang pulang kampung ini merupakan buruh migran yang sudah habis kontrak kerjanya,”kata Rio

Sementara itu, Ketua DPC SBMI Banyuwangi, Agung Sebastian meminta kepada para buruh migran yang sudah kembali ke daerahnya masing-masing untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan melanjutkan karantina mandiri di rumahnya masing- masing hingga terhintung 14 hari.

“Ini semata-mata demi kebaikan mereka dan untuk  memutus mata rantai penularan Covid-19,”papar Agung (Hermawan)